BANGKA BARAT — Selain rumah Yulis ( 50 ), ibu rumah warga Jalan Rukun, Kampung Menjelang Kelurahan Menjelang, Kecamatan Muntok, angin kencang disertai hujan yang terjadi pada Sabtu ( 3/4 ) tadi malam juga menerjang beberapa rumah lainnya.
Sekretaris Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ( Dinsospemdes ) Bangka Barat, Yuwanda Eka Putra mengatakan, secara keseluruhan terdapat enam rumah yang terkena dampak angin kencang tadi malam.
” Di Kecamatan Muntok ada 4 rumah dengan rincian di Kampung Menjelang 2 rumah, di Keranggan 1 rumah dan di Desa Belo Laut 1 rumah. Di Desa Benteng Kota Kecamatan Tempilang ada 2 rumah,” jelas Wanda saat dikonfirmasi via WhatsApp, Sabtu ( 3/4 ).
Dijelaskannya, tim dari Dinsospemdes sudah turun ke lokasi kejadian guna menyalurkan bantuan terhadap korban bencana alam tersebut.
” Bantuan dari Dinsos berupa matras, selimut, terpal dan sembako/jadup seperti beras, minyak goreng, ikan dalam kaleng dan biskuit. Semua korban kita bantu,” terang Wanda.
Diberitakan sebelumnya, hujan disertai angin kencang menerjang rumah Yulis,
ibu rumah tangga warga Jalan Rukun, Kampung Menjelang Kelurahan Menjelang, Kecamatan Muntok pada Sabtu ( 3/4 ) dini hari.
Rumah berdinding batako yang belum diplester itu rusak parah hanya menyisakan bangunan tanpa atap. Sementara atap di bagian depan yang terbuat dari seng tergeletak di tanah. Sedangkan atap dapur yang berbahan asbes bolong – bolong akibat terkena batu yang terbawa angin kencang.
Beberapa anggota Badan Penanggulangan Bencana ( BPBD ) Bangka Barat sudah turun ke lokasi kejadian membantu memperbaiki rumah Yulis.
Menurut Yulis, angin kencang menerbangkan atap rumahnya terjadi sekitar pukul 02.30 WIB dini hari. Saat itu hujan gerimis, namun hembusan angin cukup kencang hingga menerbangkan atap rumahnya.
Saat kejadian, Yulis bersama lima anggota keluarganya masih berada di dalam rumah. Setelah atapnya diterbangkan angin, mereka terpaksa mengungsi ke rumah tetangga.
” Kejadian jam 02.30 WIB. Penyebabnya angin kencang, hujan gerimis tapi anginnya kuat. Saat seng atap terbang itu kami masih di posisi di dalam. Setelah seng terlepas baru kami keluar mengungsi,” jelas Yulis kepada wartawan, Sabtu ( 3/4 ).
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Menurut Yulis, salah seorang anaknya hanya mengalami luka ringan.
” Ini anak ku ada kena dikit luka di muka, mungkin kena batu jadi lecet di pipi. Harapan ibu ya pengen seperti semula normal lagi, sampai saat ini belum ada bantuan cuma dari BPBD Bangka Barat yang bantu. Kalau kerugian, ada lah Rp. 10 juta lebih,” tutur dia. ( SK )