PANGKALPINANG — Tim Pansus Raperda Arsitektur Bangunan Berciri Khas Serumpun Sebalai, kembali melakukan rapat koordinasi bersama Lembaga Adat Melayu Provinsi babel dan Kot aPangkalpinang, (6/9), guna mendapatkan lebih banyak informasi dan masukan sebelum Raperda ini mencapai tahapan final pada akhir september mendatang.
Ketua Tim Pansus Raperda Arsitektur, Mansah, dalam prolognya saat membuka pertemuan memaparkan, bahwa beragam bentuk diskusi dengan sejumlah lembaga seperti LAM, tokoh masyarakat, peneliti, sejarawan maupun pemerhati adat istiadat dan budaya, hingga peninjauan lapangan telah ditempuh oleh timnya, agar mendapatkan data-data yang diperlukan guna diakomodir ke dalam Raperda Arsitektur tersebut.
Oleh sebabnya, kata Mansah, diharapkan Perda ini nantinya tidak hanya akan memunculkan budaya melayu semata, melainkan juga diubah menjadi berciri khas Serumpun Sebalai.
“Karena Serumpun Sebalai adalah rumah buat budaya di Babel. Jadi akan kita akamodir semuanya, baik melayunya, cinanya, dan peninggalan eropanya, serta penggabungan dari ketiganya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Mansah menjelaskan tentang ciri arsitektur di Babel, yang sangat menarik dan akulturatif. Menurutnya, Babel kaya akan nuansa budaya. Memiliki empat perpaduan alkuturasi budaya meliputi Melayu, Eropa, China dan Indies, atau penggabungan dari tiga akilturasi tersebut.
“Memang sebagian besar melayu, tapi mempengaruhi arsitektur ini tidak hanya melayu saja. Ini ada di naskah akedemik,” imbuhnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Bustami Rahman, M.Sc, berbicara mewakili LAM, mengingatkan agar semua pihak untuk tidak perlu terburu-buru agar Perda yang dihasilkan berkualitas.
“Jangan terburu-buru, tetapi juga jangan terlalu lama. Sehingga Perda yang dihasilkan berkualitas,” kata dia. (*)
Sumber : Publikasi Setwan