HEADLINERAGAM

Bidik Target Kampung Bahari Dusun Sukal, Danlanal Babel Minta Dukungan Pemda Babar

31
×

Bidik Target Kampung Bahari Dusun Sukal, Danlanal Babel Minta Dukungan Pemda Babar

Sebarkan artikel ini

BANGKA BARAT — Dalam rangka kelanjutan pembentukan Kampung Bahari Nusantara ( KBN ) di Dusun Sukal, Desa Belo Laut, Kecamatan Muntok, Danlanal Babel, Kolonel Laut (P) Dudik Kuswoyo, S.E., mengadakan kunjungan kerja ke Kabupaten Bangka Barat, Jum’at ( 16/4 ) siang.

Rombongan petinggi TNI Angkatan Laut itu diterima Plh. Bupati Bangka Barat, Muhammad Soleh beserta jajaran di Ruang Rapat OR I, Setda Babar. Hadir pula Calon Bupati dan Wakil Bupati Terpilih, H. Sukirman dan Bong Ming Ming. Selain itu, Danposal Kapten Laut Yuli Prabowo, Kades Belo Laut, Ibnu, Camat Muntok, Sukandi dan perwakilan PT. Timah juga tampak hadir.

Kolonel Laut (P) Dudik Kuswoyo memaparkan, Dusun Sukal merupakan salah satu dari tiga Kampung Bahari Nusantara yang telah dibentuk. Dua KBN lainnya adalah di Desa Kronjo Kabupaten Tangerang dan Kampung Bugis Kecamatan Tanjung Pinang.

” Selama Agustus hingga Oktober 2020 kami sudah survei kemana – mana, Belitung, Bangka Selatan tapi kami sepertinya ketemunya di Bangka Barat ini yang memenuhi syarat dibentuknya KBN. Ini semata – mata tindakan nyata dan positif untuk mensejahterakan masyarakat pesisir,” ujar Dudik.

Untuk itu ia minta dukungan dari Pemda maupun CSR dari perusahaan – perusahaan yang ada di Bangka Barat.

Dusun Sukal dicanangkan sebagai KBN oleh Gubernur Babel, Erzaldi Rosman pada tanggal 19 Oktober 2020. Tujuannya kata Dudik, sebagai pedoman bagi TNI AL untuk menyelenggarakan Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Laut ( Dawilhanla ) melalui Binpotmar. Selain itu, untuk menyatukan pola pikir, pola sikap dan pola tindak TNI AL untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang tepat sasaran secara optimal.

” Babel ini dikelilingi oleh laut. Jadi mau tidak mau suka tidak suka kebaharian kita harus kita tonjolkan. Kita sangat kaya dengan aspek kemaritiman. Kita harus benar – benar merealisasikan kelanjutan dari pembentukan KBN itu,” ungkapnya.

Untuk membentuk Kampung Bahari Nusantara, terdapat 5 klaster standarisasi KBN yang harus dipenuhi, yaitu klaster edukasi, ekonomi, pertahanan, kesehatan dan pariwisata.

” Ini lah tujuan dari 5 klaster utama KBN. Pertahanan tanggung jawab kita, namun untuk edukasi dan lain – lain inilah yang kami butuh dari sentuhan atau support dari Pemda untuk memenuhi kriteria atau persyaratan – persyaratan tersebut,” tukasnya.

Dudik juga meminta agar kegiatan penambangan Kapal Isap Produksi ( KIP ) maupun Ponton Isap Produksi ( PIP ) jangan terlalu dekat dengan garis pantai.

” Jaraknya 1 – 2 mil jadi tidak terlalu dekat ke pantai. Ini menjadi perhatian kita. Karena kalau PIP ini berada di mulut alur atau di mulut sungai muara Belo Laut itu mungkin bisa menjadi kendala tersendiri bagi pembentukan KBN,” cetus Dudik. ( SK )