BANGKA BARAT — Kejaksaan Negeri Bangka Barat menggelar audiensi dengan 20 orang ( 10 pasang ) finalis Bujang – Dayang tahun 2021 di Aula Kantor Kejari di Desa Belo Laut, Muntok, Kamis ( 27/5 ).
Acara dibuka Kepala Kejaksaan Negeri Bangka Barat, Helena Oktavianne dengan memperkenalkan seluruh jajarannya kepada para Bujang – Dayang. Sedangkan Kasi Datun, Heru Pujakesuma didapuk sebagai pemateri menyampaikan topik Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN ).
Menurut Helena Octavianne, kegiatan Kejari dengan Bujang Dayang Bangka Barat tersebut sudah di mulai sejak tahun 2020 lalu. Ketika itu materi yang disajikan terkait narkoba dan korupsi. Sedangkan tahun ini, topik yang dipilih adalah Pemulihan Ekonomi Nasional sesuai dengan situasi dimana perekonomian sedang merosot akibat pandemi Covid-19.
” Tahun ini kita memberikan materi Pemulihan Ekonomi Nasional, kan sesuai dengan keadaan sekarang kita menghadapi pandemi Covid – 19, dan Kejaksaan sebagai satu-satunya aparat penegak hukum yang mempunyai kewenangan keperdataan diperintahkan oleh Presiden Jokowi menjadi salah satu garda terdepan Pemulihan Ekonomi Nasional,” jelas Helena, Kamis ( 27/5 ) pagi.
Dia mengatakan, pihaknya sengaja membidik Bujang Dayang sebagai sasarannya dengan tujuan diantaranya, memotivasi generasi muda agar mengerti hukum dan tidak gegabah bermedia sosial di era digitalisasi ini
” Motivasinya generasi muda, jangan sampai generasi muda kita rusak apa lagi di jaman sekarang digitalisasi sangat diperlukan. Tapi seandainya kalau mereka kurang pemahaman hukum nanti akhirnya jadinya ” jempolmu harimaumu “, banyak yang begitu sekarang,” tukas Helena.
” Kita memberikan pemahaman hukum karena hukum itu ada dari sebelum kita lahir sampai kita mati, hukum itu ada,” imbuh dia.
Mengenai kaitan Bujang Dayang dengan PEN, Kajari yang gemar menulis buku ini mengatakan, jika Bujang Dayang bisa go nasional bahkan internasional, tentu akan membuat orang – orang di luar Bangka Belitung berdatangan. Dampak positifnya dapat meningkatkan pariwisata dan menghidupkan Usaha Kecil Menengah ( UKM ) yang pada akhirnya dapat menambah Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Bangka Barat.
Dia melihat Bujang Dayang Bangka Barat memiliki banyak potensi dan tidak kalah dengan Abang None Jakarta. Bahkan sebenarnya Bumi Sejiran Setason ini sudah mendunia. Hal itu kata Helena dibuktikan dengan adanya film Hollywood yang berjudul ” Paradise Road ” yang bercerita tentang para perawat Australia di Bangka Barat saat Perang Dunia ke – II.
” Bujang Dayang Bangka Barat ini potensinya banyak karena ada film luar negeri Hollywood, judulnya Paradise Road yang menceritakan tentang Bangka Barat suster – suster dari Australia itu. Dari situ saya pikir sebenarnya kita sudah mendunia, cuman sayangnya belum dimaksimalkan,” cetus Helena. ( SK )