BANGKA SELATAN — Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi mengatakan bahwa gas LPG 3 kilo yang disubsidi harganya oleh pemerintah dengan sasaran untuk orang miskin. Namun dalam perjalanan distribusinya ke masyarakat masih banyak menimbulkan masalah.
Sebagai contoh masih suka terjadi adanya keresahan masyarakat akibat langkanya gas LPG 3 kilo, padahal berdasarkan berdasarkan informasi dari pihak Pertamina subsidi bahwa jumlah quota LPG 3 kilo untuk Bangka Selatan cukup jika dibandingkan dengan jumlah data masyarakat miskin yang ada.
Oleh karena itu, lanjut Wakil Bupati pasti ada ada sesuatu yang salah, karena pemerintah kabupaten Bangka Selatan menghimbau agar para agen dan pangkalan bisa lebih teliti dan disiplin dalam mendistribusikan tabung gas LPG 3 kilo tersebut.
“Artinya hanya orang miskin yang berhak atas tabung gas LPG 3 kilo ini, bagi masyarakat yang tidak miskin atau pengusaha yang relatif besar tidak boleh lagi menggunakan LPG 3 kilo ini,” tegasnya dalam sambutan sosialisasi pendistribusian gas LPG 3 kilo bersubsidi melalui LPG gas card di serba guna, Rabu (25/5/21).
Debby, sapaan Wakil Bupati ini juga menghimbau karena pangkalan adalah pengecer terakhir dalam penjualan gas ini, maka pangkalan tidak lagi menjual kepada warga-warga yang tidak berhak dan tidak dalam jumlah yang berlebihan kebutuhan.
“Dengan kartu gas LPG 3 kilo ini mudah-mudahan dalam pola distribusi semakin baik sehingga bisa tepat sasaran. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengapresiasikan upaya pihak BRI dalam mewujudkan kebutuhan penyaluran atau penjualan gas tabung 3 kilo ini,” tandasnya. (Yusuf)