BENGKULU SELATAN, Kabar.bangka.com – Sebelum dan usai Hari Raya Idul Fitri 1445 hijriah harga jual Tanda Buah Segar (TBS) di Bengkulu Selatan dan Kaur bukannya membaik namun terus menurun alias anjlok.
Bahkan, harga TBS sawit di tingkat petani di Kabupaten Bengkulu Selatan tertinggi di angka Rp 2.100 per kilogram.
Sedangkan harga TBS sawit di tingkat Pabrik Kelapa Sawit (PKS) tertinggi Rp 2.2500 per kilogram tertinggi.
Sekretaris Komisi III DPRD Bengkulu Selatan Ikhsarudin berharap pemerintah segera mengambil langkah dan mengatasi kondisi harga TBS sawit yang selalu gaduh.
“Dewan siap mendukung pemerintah dalam menormalkan kondisi harga TBS sawit yang selalu anjlok. Karena, tidak wajar lagi permasalahan tersebut terus timbul pada petani kelapa sawot,” kata Ikhsarudin.
Permasalahan tersebut bahkan selalu timbul menjelang perayaan idul fitri maupuan seusainya.
Sangat ditegaskan PKS jangan semuanya mengambil keputusan. Lantaran, tahta tertinggi adalah rakyat.
“Tidak ada kesempatan dalam dunia bisnis. Apalagi memanfaatkan keadaan membuat sengara para rakyaat. DPRD sangat mengutuk keras perbuatan tersebur,” tegas Ikhsarudin.
Disambung Ikhsarudin, dihrapkan harga TBS khusus di Bengkulu Selatan selalu stabil tanpa ada permasalahan.
“Mau hasil banyak atau sedikit, PKS atau perusahan harus mengerti. Jangan sampai buat rakyat khsus Bengkulu Selatan terus menjerit. Karena manyoritas adalah petani sawit,” tutup Ikhsarudin. (red/adv)