BANGKA BARAT — Kurang lebih 20 rumah warga di pesisir pantai Dusun Pala, Desa Teluk Limau diterjang banjir rob, Rabu ( 13/1/2021 ). Menurut Camat Parittiga, Madirisa, pemukiman yang terdampak banjir tersebut hanya berjarak beberapa meter saja dari bibir pantai.
Di pesisir pantai tersebut kata Madirisa kebanyakan dihuni oleh para pendatang yang membangun rumah semi permanen. Kendati terdapat talud pemecah ombak setinggi kurang lebih satu meter yang dibangun Pemda Bangka Barat, namun air masih tetap menggenangi rumah warga sekitar.
” Jadi gini, banjir di Parittiga itu hanya banjir rob di Dusun Pala Desa Teluk Limau. Disitu kan rumah – rumah warga cuma beberapa meter saja dari bibir pantai, untung masih ada talud yang dibangun Pemda, tapi talud itu ketinggiannya sekitar satu meter, musim ( hujan ) begini ombak besar dia hantaman ombak karena cuma satu lapis taludnya, jadi bias – bias ombaknya masih masuk ke pemukiman warga. Warga disitu kebanyakan pendatang dan bangunannya semi permanen,” jelas Madirisa via telepon, Rabu ( 13/1 ) pagi.
Pihaknya terjun langsung memantau ke lokasi banjir sekitar pukul 08:30 WIB. Menurut Madirisa, ketinggian air saat mereka berada di lokasi sekitar 20 sentimeter. Warga setempat bahu membahu mengatasi banjir sebisa mereka. Air pun kata Camat tidak sampai masuk ke dalam rumah.
” Tidak ada kerusakan berarti hanya mungkin dapur membelakangi pantai jadi ada satu dua rumah. Karena kan hanya dipaku papan papan. Ada lah lepas beberapa keping,” ujar dia.
Dikatakan Madirisa, pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut kepada Kasat Pol PP&PB Bangka Barat, Sidarta Gautama.
” Air mau surut hanya tinggal di teras – teras rumah saja airnya. Nah kami sudah melapor juga ke Kepala Pol PP, Pak Sidarta, rupanya sinkron karena Pak Darta sudah mengusulkan untuk menambah satu lagi taludnya, pemecah ombak itu. Takutnya talud yang sekarang ini roboh diterjang ombak,” beber dia.
Beredarnya isu semua desa di Kecamatan Parittiga dilanda banjir ditampik oleh Madirisa. Menurut dia, kabar tersebut tidak benar. Dia menjelaskan, sejak alur air di daerah Parit Empat dilebarkan dan dibeton, banjir sudah jarang terjadi.
” Jadi sekarang alhamdulilah sudah dibangun aliran – aliaran air itu sudah diperlebar dan dibeton dan ditembok pinggirnya itu jadi nggak ada, belum. Kondisi masih aman terkendali. Saya memerintahkan Kades untuk membantu dengan pengadaan kendaraan roda tiga untuk membantu warga membersihkan sampah, ” tutup Madirisa. ( SK )