PANGKALPINANG — Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Bangka Belitung, Edih Mulyadi, angkat bicara terkait dana pemda yang mengendap di perbankan.
Menurutnya, belum mengetahui secara rinci kondisi yang mengendap di perbankan Bangka Belitung. Namun, Ia menilai di Babel dana pemda yang mengendap di bank tergolong kecil bila dibandingkan daerah lain.
“Kondisi persis saya tidak hafal rupiahnya, kalau di Bangka Belitung termasuk relatif rendah. Karena yang tertinggi kalau tidak salah di Jawa timur dan terendah di Kepulauan Riau,” kata Edih, Kamis (28/7).
Ia menambahkan, sebelumnya dirinya sudah pernah membicarakan terkait hal ini dengan pihak perbankan.
“Kami tadi juga sudah ketemu Bank Sumsel Babel untuk membicarakan itu,” ujarnya.
Dirinya juga memberikan rekomendasi dan saran kepada pemerintah daerah, agar dana yang mengendap segera diserap guna menunjang perekonomian di Babel.
“Kalo mengendap belanja masyarakat terhadap pasti, kita tadi kan di bawah 30 persen penyerapan APBD. Kalau APBD-nya, lambat berarti yang mengalir di masyarakat akan kecil. Makin besar APBN atau APBD masuk ke perekonomian, maka akan mendominasi ke perekonomian,” pungkasnya. (Dika)