HEADLINEPEMPROV BABEL

Gubernur Menilai, Harga Ayam Rp. 40 ribu di Pasar Muntok Tergolong Tinggi

51
×

Gubernur Menilai, Harga Ayam Rp. 40 ribu di Pasar Muntok Tergolong Tinggi

Sebarkan artikel ini

BANGKA BARAT — Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman menemukan kejanggalan saat operasi pasar komoditi daging beku di Pasar Muntok, Kabupaten Bangka Barat pada Senin ( 10/5 ) pagi.

Gubernur mengunjungi Bangka Barat bersama Kapolda Babel, Brigjen Pol. Anang Syarif Hidayat serta Danrem 045/Garuda Jaya, Brigjen TNI M. Jangkung Widyanto.

Kejanggalan tersebut kata Erzaldi, harga daging ayam di Pasar Muntok mencapai angka Rp. 40 ribu per kilogram. Harga tersebut terbilang cukup tinggi.

Penyebabnya, rantai pasarnya terlalu panjang. Menurutnya, brokernya saja sampai tiga tingkatan. Erzaldi pun menghubungi Kepala Dinas Peternakan dan Pangan Provinsi Babel via telepon untuk segera mengatasi permasalahan tersebut. Setelah di cek, pemasok di Desa Petaling mengaku sudah menjual sesuai ketentuan Pemprov Babel.

Solusi agar harga bisa ditekan sesuai Harga Eceran Tertinggi ( HET ) kata Erzaldi, para pedagang harus mengambil langsung ayamnya ke pemasok tanpa melalui broker.

” Mereka ( pemasok ) per kilonya itu Rp. 23 ribu, itu ayamnya hidup. Cuma masalahnya 23 ribu ini ngambil langsung, nah pedagang ini nggak bisa ngambil langsung katanya karena ada broker – broker tadi. Jadi tadi saya telepon, sekarang perusahaannya bersedia diambil langsung oleh para pedagang. Cuma para pedagang ini ada orangnya nggak untuk ngambil kesana,” jelas Erzaldi di sela kegiatan.

Pemprov Babel sudah menetapkan HET daging ayam sebesar Rp. 35 ribu dengan ketentuan, ayam masih utuh, sudah disembelih dan bersih. Namun di Pasar Muntok harga jualnya kepada konsumen/masyarakat sudah naik menjadi Rp. 40 ribu per kilogram.

Hal itu disebabkan para broker mengambil keuntungan sebesar Rp. 12.000 per kilogram.

” Kenapa 40 ribu? Sampe disini aja sudah 35. Berarti dari 23 ke 35, itu lah untung broker,” tukas Erzaldi.

Sementara harga daging sapi menurut dia tidak terbentur masalah yang berarti walaupun masih ditemukan pedagang yang menjual melebihi Rp. 140 ribu per kilogram, diatas HET Rp. 135 yang telah ditetapkan Pemprov Babel.

” Daging ( sapi ) hampir tidak masalah, cuma ada yang lebih 140 ribu. Tapi saya bilang tadi, jangan! Harus sesuai HET. kalau HET tidak diikuti, ini operasi pasar tetap kita jalankan. HET-nya 135. Ada beberapa yang tinggi. Itu hal yang khusus lah misalnya dia minta daging yang bersih tanpa ada tetelan, tanpa ada gemuk. Stok aman sangat aman,” terang Erzaldi. ( SK )