BELITUNG — Merespon keluhan para eksportir yang mengalami kesulitan menjalankan bisnisnya, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, melakukan inspeksi mendadak dengan menyambangi aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjungpandan, Kamis (4/11/21)
Sidak tersebut dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh berbagai pihak terkait, seperti PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan dalam memberikan pelayanan aktivitas bongkar muat.
“Sidak ini dilakukan setelah saya mendapat laporan bahwa komoditi ekspor dari Belitung terutama ekspor perikanan sulit mendapatkan kapal. Jadi saya mengambil kebijakan mengumpulkan secara cepat pihak Pelindo, KSOP, operator kapal, dan pelaku ekspor,” ujarnya.
Setelah mendapatkan penjelasan, diketahui permasalahan terdapat pada pendangkalan alur pelabuhan, sehingga aktivitas kapal dengan muatan besar menjadi terbatas. Terlebih pengerukan alur tidak dapat dilakukan dikarenakan masih berlangsungnya rehabilitas Pelabuhan Tanjung Batu yang diprediksi selesai pada Mei 2022.
“Memang terkendala alur Pelabuhan Tanjungpandan yang dangkal, dan memang belum ada pengembangan dermaga sejak beberapa tahun terakhir. Namun kita tidak bisa menunggu, karena ini kebutuhan yang sangat mendesak sekali,” ungkapnya.
Masalah lainnya yang ditemui yakni keterbatasan jam operasional bongkar muat, baik operator kapal maupun gudang penyimpanan barang yang tidak beroperasi 24 jam. Untuk itu, ia meminta kepada para eksportir untuk memastikan jumlah barang yang akan diekspor, yang kemudian dikomunikasikan dengan operator untuk penyediaan kapal. Begitu pula dengan ketersediaan gudang.
“Bongkar muat hanya di jam kerja, kan sayang waktunya. Jangan sampai kapal menumpuk di sini hanya untuk parkir, solusinya harus ada kerja sama juga dari pihak darat yakni perusahaan gudang. Sehingga, jika sinergi ini terjadi akan ada kemudahan-kemudahan yang akan didapatkan pelaku usaha di Belitung,” ujarnya.
“Dengan terkonsolidasinya ini, saya yakin terjadi efisiensi. Dengan lancarnya aktivitas disini, akan berimbas pada penurunan harga komoditi kita yang masuk ke Belitung. Jadi antara eksportir, operator kapal, dan penyedia gudang bisa bersepakat segera,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala PT Pelindo Tanjungpandan Hambar Wiyadi menyambut baik sidak yang dilakukan Gubernur Erzaldi. Dengan begitu pihaknya dapat menjelaskan berbagai kendala yang membuat aktivitas ekspor dari Pelabuhan Tanjungpandan menjadi terhambat.
“Kami sudah melakukan pengajuan ke KLH (Kementerian Lingkungan Hidup), dan sudah ada 2 orang tim dari KLH untuk mengecek fisik, termasuk untuk pengerukan alur. Mereka meminta sekaligus perencanaan pembangunan jangka pendek, menengah, dan panjang. Roadmap juga sudah kita buatkan,” pungkasnya. (*)
Sumber : Kominfo