PANGKALPINANG — Su (31), warga Kota Pangkalpinang, yang belum lama ini jadi korban pemerasan online via aplikasi Michat dan WhatsApp, mengingatkan agar berhati – hati jika main aplikasi tersebut.
“Hati – hati bro main michat, aku pernah kena diperas cewek michat,” ungkapnya beum lama ini.
Su pun menceritakan kisahnya, bagaimana awalnya sampai jadi korban pemerasan via aplikasi chatting tersebut.
Berawal dari kenalan dengan wanita dengan akun tertentu di aplikasi michat, lalu janjian dan sepakat tentang harga booking order atau BO. Namun karena tidak sesuai komitmen awal, Su membatalkan perjanjian BO.
“Awalnya biasa saja. Tiba – tiba ada yang chat, ngaku sebagai Guest Relation Officer (GRO) si cewek tadi, lalu minta ditransfer sejumlah uang yang disebut Down Payment (DP). Karena tidak ada kesepakatan awal, saya tidak mau transfer DP. Dari situlah mulai muncul persoalannya,” bebernya.
Selanjutnya, setelah transfer DP ditolak, wanita tersebut mulai mengancam akan menyebarkan isi chat BO mereka ke media sosial.
“Sepertinya mereka ini sindikat, ada tim hacker juga. Soalnya cewek itu bisa tahu nomor WA dan akun medsos saya yang lain, padahal tidak terkoneksi dengan nomor WA yang saya pakai chat sama dia. Beda akun,” tuturnya.
Karena terpaksa, akhirnya Su mentransfer sejumlah uang yang diminta. Namun selang beberapa hari kemudian, si wanita yang sudah berganti akun dan nomor WA itu kembali meminta sejumlah uang.
“Saya tidak mau kasih lagi, terserah mau dia mau viralkan chat kami,” kata Su.
Disinggung mengapa tidak melaporkan kejadian itu ke polisi? Su mengaku sedang menunggu bukti, bahwa isi chat mereka benar – benar diposting ke media sosial.
“Sampai sekarang belum ada bukti chat kami diposting. Tapi nanti kalau benar diposting, bukti postingan itu yang saya akan laporkan,” tukasnya.
Berbekal informasi dari Su tersebut, tepatnya Rabu (29/9) malam, wartawan media ini mencoba menelusuri kebenaran informasi dugaan pemerasan via aplikasi chatting tersebut.
Ternyata, apa yang disampaikan Su benar adanya. Salah satu akun wanita open BO yang dihubungi wartawan media ini, menerapkan pola yang sama persis seperti yang dijelaskan oleh Su.
“Aku tau sama abang. Jadi jangan main – main sama Putri ya bang. Jangan sampai abang putri permalukan di medsos,” ancam akun wanita yang mengaku bernama Putri tersebut.
Terkait dugaan mereka sindikat yang didalamnya ada hacker, patut diduga ada benarnya. Faktanya, akun wanita bernama Putri itu bisa menghubungi nomor WhatsApp redaksi, dan menebar ancaman yang sama persis dengan yang diceritakan Su.
“Ok kalau abang gak mau bantu putri, masalah ini putri posting. Romlan wartawan kabar bangka,” demikian ancaman akun tersebut kepada wartawan media ini, tepatnya pukul 01.04 WIB.
Tak berhenti di situ, akun Putri lanjut memaksa agar wartawan media ini mentransfer sejumlah uang yang diminta, sembari terus menebar ancaman.
“Abang mau transferkan apa gak? Ini serius Putri posting nie, baru putri mau tandai semua keluarga abng. Emang yang begini yang putri seneng. Viral lu,” demikian ancaman akun tersebut. (Romlan)