HEADLINERAGAM

Ini Penyebab Pemadaman Listrik Secara Bergiliran

2
×

Ini Penyebab Pemadaman Listrik Secara Bergiliran

Sebarkan artikel ini

BANGKA BARAT — Beberapa hari belakangan ini masyarakat di Bangka Barat sedikit terganggu dengan pemadaman listrik secara bergiliran oleh PLN. Bahkan banyak yang bertanya – tanya apa penyebabnya.

Manajer Unit Layanan Pelanggan Muntok, Heru Herdiansyah mengatakan, pemadaman listik yang terjadi di wilayah Bangka Belitung, termasuk Bangka Barat disebabkan adanya gangguan teknis pada Marine Vassel Plant (MVP) atau mesin PLTG berkapasitas 25 MW dan harus dimatikan.

Heru menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Menurut dia, secara umum yang terdampak bukan hanya di Bangka Barat saja, juga kondisi kelistrikan di Pulau Bangka secara keseluruhan.

” Yang menjadi kendala adalah satu unit MPV atau PLTG, pusat kerusakan berada di Air Anyir Pangkalpinang itu terkendala disisi engine-nya sehingga mengharuskan untuk shutdown dan tidak beroperasi saat ini,” ucap Heru di ruang kerjanya, Selasa ( 12/10 ).

Kondisi saat ini, unit induk pembangkitan yang paling besar, sistemnya sudah interkoneksi dan ketika terkena masalah, maka imbasnya ke seluruh Pulau Bangka.

Dikatakan Heru, satu mesin pilar utama yang mengalami kendala gangguan adalah pembangkit kapasitas paling besar, sehingga dampaknya sampai ke Pulau Bangka.

Dari 4 pembangkit yang ada, terdiri dari 2 PLTU dan 2 PLTG atau MPV, terdapat PLTD yang tersebar di Pulau Bangka. Heru mengatakan, karena menggunakan sistem interkoneksi, semua unit yang ada sudah saling terhubung.

Untuk mengatasi gangguan tersebut, PLN wilayah Bangka Belitung melakukan berbagai upaya, diantaranya mendatangkan mesin PLTG dari Riau, serta mendatangkan tenaga ahli dari General Electric dan melakukan pekerjaan pemulihan nonstop 24 jam.

“Kita sudah mendatangkan tim expert, mendatangkan alat pendukung untuk perbaikan dan juga mendatangkan spare part engine, jadi hari Minggu sudah didatangkan dari Riau sudah dikirim mudah-mudahan di Jumat ini targetnya itu sudah sampai disini,” harapnya.

Heru memperkirakan paling lambat pada tanggal 28 Oktober 2021 target sistem kelistrikan di Pulau Bangka kembali normal.

” Memerlukan sekitar waktu 12 hari untuk perakitan dan penyusunannya, kemungkinan di tanggal 28 Oktober sudah bisa beroperasi kembali,” terang Heru. ( SK )

READ  Safrizal Sambut Baik Program SERAMBI