PANGKALPINANG — Kepala Dinas PUPR Kota Pangkalpinang, Suparlan mengungkapkan Jerambeh Gantung tersebut sebelumnya telah dibangun pada jaman pemerintahan kolonial Belanda.
“Jembatan ini didesain menyerupai dengan jerambah gantung sesungguhnya yang dibangun pada jaman pemerintah kolonial belanda di tahun 1938,” ungkap Suparlan. Kamis (04/03/2021), saat memberikan sambutan peresmian jembatan Jerambeh Gantung.
Dikatakannya bahwa oleh pemerintah kolonial Belanda, bertujuan untuk maintenance logistik PT. Timah, yang dulu dikenal dengan BTW (Bangka Timur Winning).
Lanjutnya, kemudian perusahaan timah ini terus berjalan dan di masa proklamasi atau pekerjaan tersebut diambil alih oleh pemerintah RI, Timah ini menjadi TTB berganti dengan UPTD kemudian sekarang menjadi PT. Timah Tbk.
Masih kata Parlan, Sebagaimana diketahui bahwa Pemkot Pangkalpinang susah menganggarkan di tahun 2019 untuk pelaksanaam teknisnya.
“Pembangunan ini sudah kita anggarkan di tahun 2019 untuk pelaksanaan teknisnya. Kemudian kita juga telah mengganggarkan ini di tahun 2020 sebesar 26 Milliar,” jelas Parlan.
Selanjutnya, Dinas PUPR Kota Pangkalpinang sudah berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Provinsi Bangka Belitung dan Pemerintag Kabupaten Bangka untuk pembangunan jalan terusan.
Dan sebagai informasi bahwa Pemprov Babel akan membangun koneksitas dari pada jalan ini mulai dari Balun Ijuk melalui UBB menuju ke jalan yang dibangun ini.
Ia berharap pembangunan jembatan ini akan menjadi icon Kota Pangkalpinang, sesuai dengan yang didengung-dengungkan Walikota Pangkalpinang.
“Kemudian kita beranjak pada proses pembangunan ini, bahwa pada bulan Maret 2020 itu kita sudang mengumumkan, dan di tanggal 22 April sudah kita tanda tangani kontrak sampai tanggal 14 Februari kemarin. Dengan segala aturan-aturan yang telah kita jalani, sebagaimana yang telah di tetapkan,” ujarnya.
Selain itu, Suparlan menyampaikan konteks dari pelaksana ini adalah PT. Karya Mulia Nugraha dari Bangka Belitung dan konsultan supervisi nya adalah CV. Pes Consultant.
Dijelaskan Suparlan bahwa data teknis dari jembatan ini menggunakan struktur beton konvensional sepanjang 10 meter dibagian selatan, kemudian 45 meter menggunakan beton pra cetak. Dibagian utara, 10 meter menggunakan jembatan konvensional.
Jembatan ini menggunakan aksesoris tiang pillon yang diadopsi pada tiang jembatan yang ada dibangun tahun 1938 itu. Panjang akses jalan dari jembatan sebelah selatan menuju batas kota kita sepanjang 1,6 Km.
“Dan kita aspal baru pada sebelah kiri dan kanan atau selatan utara sepanjang 330,8 meter, dan tersisa 1,3 Km untuk sampai batas wilayah kita. Plat lantai menggunakan beton bertulang, panjang jembatan 65 meter, lebar jembatan 9 meter, 1 meter kiri dan kanan adalah trotoar. Jumlah bentang ada 3, jumlah pilar ada 2, jumlah gelagar ada 5,” pungkasnya. (Iqbal)