BANGKA BARAT — M. Putra Kusuma meralat pernyataannya terkait kesembuhan Sekda Muhammad Soleh dan keluarga yang telah dimuat di media sebelumnya. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid – 19 Bangka Barat ini mengatakan, hasil swab follow up Sekda beserta dua anaknya memang negatif, namun istri dan teman anaknya masih positif.
” Pak Sekda dan keluarganya sudah melakukan swab follow up dan hasilnya Pak Sekda dan dua orang anaknya negatif sedangkan istri dan teman anaknya masih positif,” ralat Putra via WhatsApp, Selasa (12/1/2021).
Dia juga mengklarifikasi kondisi kesehatan Muhammad Soleh. Sekda yang baru dilantik ini kata dia masih
mengalami gejala batuk sehingga akan kembali menjalani swab.
” Keadaan Pak Sekda saat ini masih ada sedikit batuk dan akan dilakukan swab kembali setelah gejala batuk membaik. Sementara info yang saya terima Plh. Sekda diamanahkan ke Pak H. Rozali sampai tanggal 18 Januari,” tutup Putra.
Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid – 19 Bangka Barat, M. Putra Kusuma mengatakan, Sekretaris Daerah ( Sekda ), Muhammad Soleh beserta istri dan anaknya telah sembuh dari virus Corona.
Menurut Putra, Muhammad Soleh dinyatakan sembuh setelah hasil swab keduanya negatif. Begitu pula dengan keluarga mantan Asisten
Bidang Pemerintahan dan Sosial ini juga negatif.
” Kalau Pak Sekda dan keluarga sudah membaik dan telah melewati fase swab kedua. Swab keduanya atau istilahnya swab follow up-nya juga negatif,” beber Putra, Selasa ( 12/1/2021 ).
Meski demikian, Muhammad Soleh belum masuk kantor. Dikatakan Putra, dirinya belum mendapatkan informasi mengenai kapan Sekda kembali ngantor seperti biasa. Untuk sementara, Asisten bidang Ekonomi dan Pembangunan, Rozali mengisi kekosongan sebagai Pelaksana Harian ( Plh ). Putra memperkirakan, Soleh masuk kantor setelah masa Plh. Rozali habis.
Dijelaskan Putra, sebelumnya Sekda dan keluarga diisolasi mandiri dirumah dan selalu dipantau tim medis secara berkala. Menurut dia, setelah sepuluh hari menjalani karantina, kemungkinan penularan Covid – 19 lebih kecil.
” Gini pengertiannya, setelah dia sepuluh hari tanpa gejala dia tidak menular lagi atau virulensinya, jadi potensi untuk menularnya sangat kecil. Jadi sebetulnya kalau sudah karantina sepuluh hari tidak perlu dilakukan swab follow up lagi, kalau ada gejala baru dia nambah hari,” pungkasnya. ( SK )