BANGKA BARAT — Aksi unjuk rasa ( Unras ) masyarakat nelayan Desa Belo Laut kontra Kapal Isap Produksi ( KIP ) di kantor desa beberapa waktu lalu berlanjut di Kantor Polres Bangka Barat. Penyidik Sat Reskrim mengundang belasan warga yang terlibat unjuk rasa untuk dimintai keterangan terkait pengrusakan aset desa, Senin ( 4/1/2021 ).
Aksi pengrusakan yang dilakukan warga saat menggelar unjuk rasa dilaporkan Kepala Desa Belo Laut, Ibnu. Kasat Reskrim Polres Bangka Barat, AKP Andri Eko Setiawan memaparkan, pihaknya mengundang 17 orang warga Desa Belo Laut, namun yang hadir ke Mako Polres sebanyak 16 orang.
” Hari ini mereka memenuhi undangan kami terkait adanya laporan polisi Kades Belo Laut mengenai adanya kejadian pengrusakan baik barang inventaris desa maupun mobil yang bersangkutan ( Kades ). Sementara kita baru klarifikasi, dari 17 orang itu, hanya satu yang tidak datang,” ujar Andri Eko, kepada sejumlah awak media, Senin (4/1 ) di ruang Humas Polres Bangka Barat.
Sementara ini kata Andri, pihaknya belum sampai pada tahapan penetapan tersangka karena masih melakukan penyelidikan serta mendalami peristiwa pengrusakan di kantor desa, termasuk mencari ada atau tidaknya provokator dibalik kejadian tersebut.
” Sejauh ini kami belum menyimpulkan menaikkan status mereka sebagai tersangka, kita masih melakukan penyelidikan, pelaku – pelaku ini yang sudah ada bukti – buktinya kita mintai keterangan. Dari situ kita kembangkan, apakah mereka ini ada yang mengajak, ada yang memprovokasi nanti kita pilah disitu. Sejauh ini baru sebatas introgasi dulu,” ungkap dia.
Dikatakan Andri, barang inventaris Desa Belo Laut yang menjadi sasaran pengrusakan saat unras di kantor desa yaitu kursi plastik, pot bunga, dua unit mobil ( termasuk mobil dinas Kades ) dan instalasi pipa air
” Yang dirusak itu kursi, pot bunga, pipa air, spion, lampu depan mobil , ada coret coretan di mobil dan disiram pakai air lumpur,” terang Andri.
Dilain pihak, Ketua Nelayan Desa Belo Laut, Alpian belum bersedia memberikan komentar. Sebab kata dia, dirinya belum bisa menyimpulkan apa pun karena pemeriksaan belum selesai. Namun dia berharap perkara ini tidak berlarut – larut.
” Nanti lah itu, soalnya pemeriksaan kan belum selesai. Harapan kita agar masalah ini tidak berlanjut, itu saja dulu,” ujar Alpian kepada awak media di Kantor Polres Muntok.
Hingga berita ini diturunkan, belasan warga Desa Belo Laut masih menunggu giliran dimintai keterangan. Mereka hadir di Kantor Polres Bangka Barat sejak pukul 09:00 WIB. ( SK )