BANGKA TENGAHHEADLINE

Kasus Kematian Ibu dan Stunting Jadi Perhatian

49
×

Kasus Kematian Ibu dan Stunting Jadi Perhatian

Sebarkan artikel ini

BANGKA TENGAH – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah melalui Dinas Kesehatan, menggelar rapat pembentukan dan evaluasi jejaring skrining layak hamil serta pencegahan stunting bersama stakeholder terkait, Selasa (06/06/23), di Ruang Diklat BKPSDMD Bangka Tengah,

Sekertaris Daerah Kabupaten Bangka Tengah, Sugianto mengatakan, masalah kesehatan ibu dan stunting menjadi perhatian serius. Hal itu merujuk pada data angka kematian ibu tahun 2022 mencapai 7 kasus.

“Kami merujuk pada data tahu 2022 lalu angka kematian ibu yang mencapai 7 kasus kematian, dari 3.291 Kelahiran Hidup, sedangkan jumlah keseluruhan stunting menurut capaian e-PPGM Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat Tahun 2022 sebesar 2,82%,” tuturnya

Untuk itu, lanjutnya, ini dibutuhkan kerja sama semua pihak, baik itu pemerintah kecamatan dan puskesmas agar terlibat langsung dalam sosialisasi, serta tim jejaring melakukan identifikasi sampai pada pengentasan kasus ini.

“Ini adalah salah satu bentuk tekad kita untuk menurunkan angka stunting di Bangka Tengah, dan memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat terutama ibu dan bayi,” ucapnya

Lebih lanjut dikatakannya, permasalahan gizi yang ada di Indonesia saat ini memiliki dampak serius terhadap kualitas Sumber Daya Manusia, terutama dalam masalah stunting dan wasting pada balita juga masalah anemia, serta Kurang Energi Kronik pada ibu hamil.

“Ini perlu adanya intervensi spesifik pada sasaran layak hamil, dan masalah stunting yang diatur mekanisme skrining layak hamil serta skrining stunting oleh rumah sakit, Puskesmas, hingga Posyandu, sebagai ujung tombak dalam melakukan penanganan tindakan kedokteran dan medis lainnya, peran stakeholder sangat penting untuk upaya penurunan AKI dan stunting di Bangka Tengah,” pungkasnya. (Hari Yana)