HEADLINEPEMPROV BABEL

Kesbangpol dan Timsel Beda Pemahaman

27
×

Kesbangpol dan Timsel Beda Pemahaman

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG – Penyelesaian polemik seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka tingkat nasional di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akhirnya menemukan titik terang.

Hal ini tampak setelah Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Suganda Pandapotan Pasaribu, hadir langsung untuk mendengarkan pendapat dan masukan sejumlah pihak, dalam agenda audiensi bersama Komite Nasional Pemuda Indonesia Provinsi Babel dan tim seleksi Paskibraka.

Pertemuan digelar di Ruang Batu Rakit, Rumah Dinas Gubernur, Senin (12/06/2023) malam. Dalam pertemuan tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemprov Babel selaku koordinator seleksi, mendapat kesempatan terlebih dahulu untuk menjelaskan alur kronologi seleksi Paskibraka, serta permasalahan yang terjadi.

Yudiansyah, selaku Sub Koordinator Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Bakesbangpol Pemprov Babel menjelaskan, terpilihnya Bunga sebagai utusan Paskibraka di tingkat nasional telah melalui proses seleksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Dia menjelaskan, bahwa provinsi hanya menyampaikan kandidat, yang mana dalam kandidat tersebut secara urutan adalah Sepvira dan Bunga. Sementara kewenangan untuk menentukan siapa yang terpilih ada di tangan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.

“Semua proses telah kita lakukan dan semua sesuai dengan ketentuan, dari berbagai tahapan seleksi sudah kita dapatkan empat kandidat (Putra dan Putri) dan selanjutnya adalah kewenangan BPIP,” ungkap Yudiansyah.

Menanggapi penjelasan Yudiansyah, Aiptu Wahyu Nugraha didampingi Sersan Kepala Hananto, mengoreksi beberapa hal prinsip yang menurutnya menyebabkan polemik seleksi Paskibraka ini terjadi.

Wahyu dan Hananto selaku tim seleksi Paskibraka menjelaskan, berdasarkan petunjuk teknis yang ada, kewenangan untuk menentukan utusan Paskibraka asal provinsi di tingkat nasional bukan berada di tangan BPIP.

Dia menambahkan, proses seleksi yang diinput secara online tersebut menampilkan utusan Paskibraka berdasarkan peringkat, bukan kandidat.

Hal ini menjadikan nama Sepvira adalah utusan Paskibraka Nasional dari Babel berdasarkan hasil seleksi yang telah dilakukan, sementara Bunga sebagai cadangan.

“Tim seleksi mengusulkan Sepvira, kemudian diikuti cadangannya. Sebab tidak ada di dalam juknis itu menyebutkan kandidat, yang ada adalah peringkat. Satu sebagai calon Paskibraka Nasional, satu sebagai cadangan Paskibraka nasional,” tegasnya.

Perbedaan pemahaman terhadap aturan tersebut ditanggapiSuganda sebagai sesuatu yang harus ditemukan kebenarannya. Dia menjelaskan, kehadirannya dalam pertemuan tersebut untuk menjadikan terang permasalahan serta menghadirkan penyelesaian.

Suganda menyatakan tidak akan segan-segan untuk menindak tegas siapapun yang dengan sengaja telah menyalahi aturan, sehingga polemik ini terjadi.

“Kita ingin supaya tidak ada rumor macam-macam yang beredar. Kita di sini untuk membuat clear semuanya, semoga tidak ada yang bermain dalam hal ini. Saya selaku penjabat gubernur dan pejabat pembina kepegawaian akan tindak tegas,” kata dia.

Seusai mendengarkan keseluruhan kronologi masalah, Suganda memutuskan untuk melakukan klarifikasi secara langsung serta mengajukan permohonan peninjauan kembali hasil seleksi Paskibraka nasional dari Babel kepada BPIP.

Langkah penyelesaian yang dilakukan penjabat gubernur tersebut mendapatkan sambutan riuh tepuk tangan dari audiens, yang setuju untuk menyelesaikan polemik yang terjadi.

“Tolong ini semua dicatat, kita ajukan surat peninjauan ulang. Kita klarifikasi langsung seperti apa seharusnya? Tanggal 15 (Juni) nanti saya ke Jakarta, kita temui langsung BPIP untuk menyelesaikan ini,” imbuh dia.

Ketua KNPI Provinsi Babel, Remil Yanus, mengapresiasi langkah penjabat gubernur untuk meminta BPIP meninjau kembali hasil seleksi Paskibraka Nasional dari Babel.

Remil berpendapat, hal tersebut membuat terang solusi polemik yang terjadi. Terlebih atensi penjabat gubernur untuk mengawal langsung penyelesaian polemik ini ke BPIP, yang dianggapnya sebagai langkah yang memang diharapkan.

“Kami sangat mengapresiasi sekali langkah penjabat gubernur. Beliau telah membuat masalah ini menjadi terang benderang, terutama untuk melakukan penyelesaian langsung ke BPIP. Ini memang seperti yang kita harapkan, KNPI siap untuk mengawal. Tujuan kami bukan untuk meloloskan siapa dan tidak meloloskan siapa. Tujuan kami adalah agar seluruh rangkaian seleksi ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tanpa intervensi siapapun,” tegasnya.

Audiensi yang juga menghadirkan Kepala Bakesbangpol kabupaten/kota tersebut tidak hanya membicarakan tentang penyelesaian polemik hasil seleksi, tetapi juga bersama-sama turut membicarakan antisipasi dampak dan pengaruh terhadap mental dan psikis yang dialami Bunga dan Sepvira, yang belakangan namanya santer disebutkan berbagai media.

Hal itu disampaikan Kepala Bakesbangpol Kota Pangkalpinang, Donal Tampubolon. Dirinya meminta kepada awak media untuk tidak membangun narasi yang memojokkan siapapun.

“Kita perlu pikirkan dampak mental dan psikisnya, saat ini Bunga mendapatkan image seolah dirinya yang telah berbuat curang. Padahal ia tidak memikirkan hal lain, selain hanya berupaya yang terbaik untuk lolos ke nasional,” kata Donal. (*)


Sumber: Dinas Kominfo