BANGKA — Ketua dan Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Adet Mastur dan Heryawandi, meninjau langsung persiapan kelompok Tani Gunung Asam, Kelurahan Air Asam, Kecamatan Belinyu, yang akan menerima bantuan bibit sapi dan bibit rumput gajah untuk pakan ternak, Jum’at (18/6).
Kedatangan Ketua dan Anggota Komisi II DPRD Babel itu disambut langsung Lurah Air Asam, Agus Rafina, dan Ketua kelompok Tani Gunung Asam, Agus Laminto, beserta anggotanya.
Ketua Komisi II DPRD Babel, Adet Mastur mengatakan, kedatangannya ke Belinyu untuk memastikan kesiapan dan kejelasan para kelompok Tani yang akan menerima bantuan sapi dan bibit rumput pakan ternak, sehingga kelompok Tani yang menerima bantuan tidak ada yang fiktif.
“Tahun ini ada bantuan dari Pemerintah Provinsi kepada Kelompok Tani, yaitu 10 ekor sapi betina dan 1250 polibek bibit rumput gajah sebagai pakan sapi,” ungkap Adet.
Ia berharap, bantuan tersebut dapat dikelola dengan sebaiknya, agar dapat menumbuhkembangkan ternak sapi, sehingga kebutuhan daging sapi di Bangka Belitung dapat terpenuhi, terutama saat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
” Kita kan ingin sapi di Babel ini tumbuh berkembang, dari 10 menjadi 20, 20 menjadi 40. Nanti cita-cita Bangka Belitung ini menjadi Provinsi swasembada daging itu betul-betul terkabulkan lewat bantuan dan para petani-petani ini, imbuhnya.
Lebih lanjut Adet menyatakan, bagi Kelompok Tani yang berhasi akan diberikan reward. Namun bagi yang gagal akan diberikan punishment.
“Bagi yang berhasil, maka akan kami kasih reward.Tapi, bagi yang tidak berhasil dengan berbagai macam alasan, maka akan kami kasih punisment. Punismentnya tidak dapat lagi bantuan,” tegasnya.
Ketua Kelompok Tani Gunung Asam, Agus Laminto menjelaskan, Kelompok Tani Gunung Asam yang dipimpinnya beranggotakan 10 orang.
Dia juga mengucapkan terimakasih atas perhatian dan kunjungan Komisi II DPRD Babel ke tempat Kelompok Tani Gunung Asam.
“Kawasan hutan yang kami kelola ini kan lahan eks tambang, bukan tanah bagus, jadi butuh kompos. Jadi nanti dari hasil kotoran ternak itu bisa kami buat kompos,” kata dia. (*)