BANGKA TENGAH — Maraknya aktivitas tambang timah ilegal yang terjadi di Kolong Pungguk Kecil, eks tambang PT Kobatin di belakang Pasar Koba, Kelurahan Berok, Kecamatan Koba, diduga dijadikan aji mumpung oleh oknum yang mengaku sebagai wartawan untuk mengambil keuntungan pribadi.
Isu yang beredar di lapangan, adanya oknum wartawan yang meminta uang koordinasi kepada koordinator TI ilegal tersebut.
Sumber media ini mengungkapkan, ada orang yang mengaku wartawan datang menemui koordinator TI, yang beroperasi di belakang pasar koba, dan meminta uang koordinasi sebesar 12 juta Rupiah.
“Oknum wartawan ini minta 12 juta, dengan alasan TI di belakang pasar ini sudah lama beroperasi. Karena selama ini tidak diperhatikan oleh kolektor, jadi minta akumulatif atau tunggakan koordinasi 12 juta, dari hasil aktivitas yang lama-lama. Sedangkan kalau mau aktivitas lagi kedepannya, beda lagi koordinasinya,” ungkap sumber itu, Minggu (17/01/21).
Masih kata sumber, dari permintaan 12 yang diminta si oknum wartawan ini, pihak koordinator hanya menyanggupi 6 juta Rupiah, namun tawaran tersebut di tolak oleh oknum wartawan.
“Kalau 12 juta tidak sanggup, tapi kalau 6 juta bisa, tapi si oknum wartawan ini nolak dan bilang masih pikir – pikir,” kata dia.
Menanggapi isu adanya oknum wartawan yang meminta jatah uang Koordinasi TI Rajuk di Kolong Kenari Kecil tersebut, Ketua PWI Bangka Tengah, Muhammad Tamimi, sangat menyesalkan itu. Apabila memang itu benar terjadi, menurutnya kejadian ini mencoreng nama wartawan.
“Jika memang benar ada oknum wartawan yang meminta uang koordinasi dari TI Rajuk di belakang Pasar Koba, jelas itu sangat mencoreng nama wartawan. Saya akan tindaklanjuti laporan ini, untuk mengetahui apakah ada oknum wartawan PWI Bangka Tengah yang ikut bermain? Bila ada maka akan diberikan sanksi,” terangnya.
Lanjut Tamimi, sampai dengan saat ini pihaknya belum mendengar ada anggota PWI Bateng yang ikut bermain di TI tersebut.
“Saya tegaskan tidak ada anggota PWI Bateng yang bermain, karena sampai saat ini belum mendengar ada informasi yang mengarah ke situ. Namun bila ada oknum wartawan diluar PWI Bateng yang ikut bermain, dan memanfaatkan situasi, maka itu bukan menjadi tanggung jawab saya,” pungkasnya. (Hari Yana)