BANGKA – Gara – gara tanggul air yang jebol, menyebabkan persawahan di Desa Kepoh, Kecamatan Toboali mengalami gagal panen.
Kondisi itu membuat pertanian di Desa Kepoh mati suri. Sekarang lahan persawahan ditumbuhi rumput liar dan semak belukar.
Musim kemarau yang panjang dan harga beras yang melambung tinggi, membuat petani di Desa Kepoh semakin terjepit.
Ketua Gapoktan Karya makmur Desa Kepoh, Muhamad Nur menjelaskan, penyebab pertanian di Desa Kepoh, dikarenakan tanggul jebol.
Lalu terjadilah banjir yang menyebabkan sawah – sawah petani digenangi air yang berlebihan.
“Seringnya banjir yang menggenangi sawah kita, membuat petani mengalami 2 kali gagal panen, membuat masyarakat trauma untuk menanam,” jelas dia, Kamis (7/9).
Namun dengan semangat gotongroyong para petani, kini tanggul yang jebol sudah diperbaiki. Namun para petani kekurangan dana untuk penyemprotan semak belukar sudah tebal.
“Luas lahan sekitar 284 hektare, butuh dana besar untuk melakukan itu,” ujar dia.
Terpisah, petani Desa Kepoh Suwandi mangatakan, dikarenakan semak belukar semakin tinggi mereka sangat kesulitan dan serba salah.
“Mau dibakar salah, takut dihukum. Mau melakukan penyemprotan kurang dana, akhirnya terbengkalailah lahan kami,” kata dia.
Suwandi menuturkan petani padi sawah di Desa Kepoh butuh racun rumput, bibit dan pupuk.
“Semoga pemerintah cepat tanggap dengan nasib petani kami,” harap dia. (Abi)