Lomba Lukis Tudung Saji, Usung Tema Budaya, Flora

BANGKA SELATAN — Mengusung tema Ragam Hias Budaya, Flora dan Fauna Daerah Bangka Selatan (Basel), Lomba Melukis Tudung Saji kembali digelar dalam pelaksanaan event Toboali City on Fire (TCoF) sesi 4, dengan memperebutkan total hadiah Rp 12.000.000,00, di Area Stadion Junjung Besaoh, Jum’at (26/7/2019).

Ketua Pelaksana Riki Setiawan mengatakan tujuan diadakan lomba tersebut adalah sebagai wadah bagi para seniman untuk mengaplikasikan seni mereka.

Dengan durasi selama 5 jam, imbuh dia, kriteria penilaiannya berdasarkan kesesuaian tema, kreatifitas dan inovatif motif, kombinasi warna dan implementasi desain, kerapian dan kebersihan.

“Pada lomba kali ini, setiap orang melukis 1 buah tudung saji saja, hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang melukis 3 buah tudung saji pada setiap grup,” papar dia sekaligus mengatakan tema Ragam Budaya difokuskan menggambarkan keanekaragaman budaya dan wisata khususnya yang ada di Bumi Junjung Besaoh, kecuali bagi peserta yang berasal dari luar Basel.

Peserta diikuti 46 orang yang terdiri dari kalangan pelajar, ibu rumah tangga bahkan seniman turut mengikuti lomba lukis tudung saji ini.

Sebagai informasi, melukis tudung saji adalah melukis penutup makanan yang dianyam yang terbuat dari daun mengkuang atau pandan hutan, kebanyakan masyarakat masa kini terutama kaum melayu menggunakan tudung saji untuk menutup dan melindungi makanan dari lalat dan sebagainya.

Tudung saji tidak hanya menjadi benda yang dipakai untuk menutup makanan, akan tetapi bagi masyarakat Bangka Selatan khususnya memiliki filosofinya sendiri sebagai bentuk perlindungan dari Allah SWT. Selain itu, juga merupakan sebuah simbol tradisi kemasyarakatan, keagamaan dan semangat gotong royong. (Adv)

Tinggalkan Balasan