HEADLINERAGAM

Mandi di Kolong De Bukit Selepas Sahur, Seorang Bocah SMP Tewas Tenggelam

53
×

Mandi di Kolong De Bukit Selepas Sahur, Seorang Bocah SMP Tewas Tenggelam

Sebarkan artikel ini

BANGKA BARAT — Nasib nahas dialami seorang anak laki – laki berinisial AF ( 14 ), warga Kampung Air Samak, Kelurahan Menjelang, Kecamatan Muntok. AF ditemukan tidak bernyawa setelah tenggelam di Kolong dekat Perumahan De Bukit, Kampung Air Terjun, Kelurahan Sungai Daeng pada Rabu ( 5/5 ) pagi.

Menurut seorang saksi mata, Heri ( 46 ), dirinya mendapat informasi ada anak tenggelam dari tukang rumputnya yang bernama Herman. Mendengar hal tersebut, ia pun mendatangi lokasi. Menurutnya, sebelumnya AF sempat tenggelam tapi berhasil ditolong temannya. Namun setelah itu, AF mandi lagi.

” Nah yang kedua itu dia tampak dada dada ( melambaikan tangan ) sama kawannya, tidak lama itu tenggelam, sekali saya datang sudah ramai anak anak kawannya, saya tanya lah lama belum tenggelam? katanya sudah hampir setengah jam” ujarnya.

Heri pun mencari bantuan. Bersama beberapa warga dan seorang anggota Polisi yang tinggal di sekitar tempat kejadian, akhirnya AF, siswa SMP Negeri 2 Muntok itu berhasil ditemukan, namun dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Upaya pertolongan pertama yang dilakukan warga tidak membuahkan hasil, AF tidak dapat diselamatkan.

Sementara itu, Kapolsek Muntok, AKP Albert Hamonangan Tampubolon saat dikonfirmasi mengatakan, AF pergi bermain selepas sahur bersama 9 orang temannya sekira pukul 06.00 WIB.

Setelah dilakukan pencarian, jenazah AF ditemukan sekitar pukul 06.30 WIB.

” Memang anak – anak tersebut pamit kepada orang tuanya sekitar pukul 6 pagi untuk bermain – main selepas sahur. Namun keluarganya pun tidak mengetahui ternyata mainnya ke kolong. Kejadian jam 6 dan berhasil di evakuasi jam 6.30, jelas Albert.

Menurut Albert, berdasarkan informasi yang pihaknya dapat, AF tidak bisa berenang. Namun untuk penyelidikan lebih jauh kronologi kejadian dan penyebab korban tenggelam, pihaknya masih akan menelusuri.

” Untuk penyelidikan masih kita telusuri dari kedelapan temannya yang ikut, masih kita telusuri kronologis kejadian bisa tenggelamnya itu seperti apa,” ujarnya.

” Kami menghimbau para orang tua selepas sahur tolong kembali anaknya dipantau. Terkadang kita lengah karena setelah sahur terkadang kita luput anak kita berkumpul dengan teman – teman lainnya hingga diluar pengawasan,” himbau Albert. ( SK )