BANGKA BARAT — Rapat Kerja Cabang Khusus ( Rakercabsus ) yang digelar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) di Sekretariat DPC Bangka Barat hari ini, Minggu ( 27/9/2020 ) memberikan kesempatan kepada petahana Markus menyampaikan prestasi yang telah ia capai selama satu setengah tahun menjabat Bupati Bangka Barat.
Selain bidang kesehatan, Markus membeberkan sejumlah capaian di bidang pendidikan, ekonomi dan pembangunan.
Markus mengatakan, di bidang pendidikan, pihaknya telah menggratiskan SPP untuk SD dan SMP. Bahkan seragam dan tas untuk para siswa yang baru masuk sekolah juga dibantu.
” Pemda membantu seragam dan tas gratis kepada anak SD SMP yang baru masuk sekolah. Ini sesuatu yang luar biasa, setahu saya belum ada di kabupaten lain di Bangka Belitung, baru di Bangka Barat,” ujarnya.
Markus melanjutkan, selain itu pihaknya juga telah memberikan beasiswa bagi 88 anak yang tidak mampu untuk kuliah gratis. Bahkan bila tidak terkendala pandemi Covid – 19, sebanyak 1000 orang akan dikirim lagi.
” Ini tanpa menggunakan uang APBD, tanpa uang negara. Kita bisa bantu masyarakat yang tidak mampu. Inilah salah satu bukti kepedulian kita di bidang pendidikan,” katanya.
Disamping itu, di bidang ekonomi pembangunan, Markus menyebut di tahun 2020 ini Bangka Barat mendapatkan investasi senilai hampir Rp. 2 triliun. Menurutnya, ini merupakan investasi terbesar se – Bangka Belitung.
Investasi tersebut yakni, proyek pembangunan CPO oleh PT. BIC di Tanjung Kalian, proyek pembangunan pelabuhan barang di Tanjung Ular dan smelter baru PT. Timah.
” Bayangkan saja, sekarang kita rencananya ada pabrik minyak goreng di Tanjung Kalian dengan total investasi 1 triliun, ada pabrik baru PT. Timah kurang lebih 800 miliar, pelabuhan barang di Tanjung Ular yang dibuat oleh Kemenhub. Kami sudah membebaskan lahannya dengan total investasi 100 miliar lebih, totalnya kurang lebih 2 triliun. Inilah modal kita menyampaikan kepada masyarakat. Kalau tidak ada investasi tidak akan maju daerah kita,” ungkapnya.
Karena itu kata Markus, kepala daerah yang dipilih harus lah sosok yang visioner dan mempunyai leadership yang kuat, sebab memimpin daerah tidak semudah memimpin perusahaan.
” Kita memilih kepala daerah ini bukan hanya pintar senyum-senyum, bukan hanya pintar nyanyi, bukan hanya pintar ketawa – ketawa, itu tidak kenyang masyarakat. Yang dibutuhkan masyarakat sekarang ini kepala daerah yang visioner, yang punya leadership, memimpin daerah ini, tidak gampang memimpin daerah. Bukan seperti memimpin perusahaan, kita memimpin banyak orang, tentunya kita harus punyai leadership yang kuat,” tukasnya. ( SK )