BENGKULU – Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Tantawi Dali, mengungkapkan pentingnya evaluasi terhadap proyek infrastruktur yang dilakukan anggota DPRD pada tahun 2022 dan 2023.
Tantawi menyoroti perlunya kembali fokus pada pembangunan infrastruktur pasca pandemi COVID-19.
Dikatakannya, proses evaluasi atas proyek-proyek infrastruktur dari tahun 2022 dan 2023 baru dimulai kembali setelah masa pandemi COVID-19.
Sebagai lembaga pengawas, fungsi DPRD adalah untuk melakukan pengawasan terhadap proyek-proyek tersebut, memastikan peningkatan mutu dari tahun ke tahun.
“Kami berharap agar pengawasan ini dapat dimulai dari tahap laboratorium penelitian bahan material, sehingga ketahanan infrastruktur yang dibangun dapat dipertanggungjawabkan,” ungkap Tantawi pada hari Rabu (14/02/2024).
Dia menekankan bahwa sebagian besar kewenangan pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan irigasi berada di bawah Pemerintah Pusat.
Namun, ia menggarisbawahi perlunya peningkatan kualitas jalan-jalan di Provinsi Bengkulu, terutama karena penggunaan oleh kendaraan berat seperti angkutan batu bara, sawit, dan minyak CPO yang dapat merusak infrastruktur.
“Diperlukan peningkatan klasifikasi jalan di Bengkulu, dari kelas 4 menuju kelas 2 atau bahkan kelas yang lebih baik. Jalan-jalan yang telah dibangun harus mampu bertahan hingga 5 tahun. Saat ini, permasalahan utama dalam pembangunan jalan adalah drainase yang tidak memadai, yang menyebabkan banjir dan kerusakan jalan akibat air,” jelasnya.
Tantawi juga mengajak masyarakat untuk turut serta dalam pemeliharaan lingkungan sekitar jalan, dengan melakukan kegiatan bersih-bersih parit dan menjaga kebersihan area sekitar jalan.
“Faktor-faktor seperti kelembaban yang tinggi dapat mempercepat kerusakan jalan. Oleh karena itu, kerjasama dalam menjaga lingkungan sangat penting untuk mencegah banjir dan kerusakan jalan,” pungkasnya. (Adv)
