BANGKA BARAT — “dan… keindahan serta naturalisasi DAS Jering bagian hulu sana, tak urung ternoda juga dengan aktiviti yang merosak alam ini,” tulis akun ZiQri Al-Fahd, 5 Januari lalu di laman Facebook miliknya.
Dikonfirmasi Senin (18/1), ZiQri Al-Fahd membenarkan benda yang diduga TI Apung itu berada di DAS Jering, atau Sungai Kayu Arang. Sungai itu bermuara di Kuala Tanjung Niur, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat.
“Ya, benar. Eks Pelabuhan Ferri Kayu Arang, berada di alur DAS Jering sekitar hulu. Desa Tanjung Niur berada di muara DAS Jering,” ungkapnya.
Disinggung perkiraan jumlah ponton TI Apung yang ditemukan di sepanjang DAS Jering atau Sungai Kayu Arang itu, ZiQri Al-Fahd mengaku tidak menghitungnya.
“Soalan berapa jumlah TI Apung? Saya nggak menghitung berapa jumlahnya. Tapi jikakau melihat kerusakan hulu DAS Jering yang begitu fatal, diperkirakan aktiviti penambangan secara ilegal itu sudah berlangsung sejak lama,” kata dia.
ZiQri Al-Fahd menuturkan, sewaktu menemukan TI Apung di DAS Jering itu, dia bersama Tim Touring Babel, yang terdiri dari Komunitas Jelajah Bangka dan Komunitas Kampong Urang Bangka, sedang menyusuri DAS Jering dalam rangka survey dan pemetaan anak sungai, dari sungai induk kearah hulu.
“Kami beserta kawan-kawan dari Tim Touring Babel (Komunitas Jelajah Bangka dan Komunitas Kampong Urang Bangka), pada waktu itu sudah jauh-jauh hari berencana turun menyusuri DAS Jering, dalam misi survei dan pemetaan sampai anak-anak sungai disana, juga sungai induknya sampai ke arah hulu,” bebernya.
Ternyata Sudah Bertahun-tahun
Sumber lain menyebutkan, aktivitas TI Apung itu memang sudah berlangsung sejak lama. Informasi yang beredar, diduga TI Apung itu dikoordinir atau dibeckingi oknum dari satuan tertentu.
“Memang sudah lama bos, baru tahu, ya? TI Apung di situ sudah bertahun-tahun. Kan ada pengurusnya itu. Cek langsung saja ke lokasi, biar lebih jelas,” demikian sumber tersebut. (Romlan)