PANGKALPINANG – Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil, bertemu dengan ratusan bidan yang tergabung dalam Ikatan Bidan Indonesia Kota Pangkalpinang di Destar Point, Rabu (28/12/2022).
Pertemuan yang digelar tidak bersifat formil, hanya silaturahmi akhir tahun untuk mendengar dan menerima kritik maupun saran dari para bidan.
Pria yang akrab disapa Molen itu menuturkan, tidak ada bahasan khusus yang disampaikan, hanya komunikasi dan menerima saran dari para bidan tersebut.
Hal-hal yang disampaikan seperti melanjutkan jenjang pendidikan kebidanan atau kesehatan maupun PPPK. Molen pun langsung menindaklanjuti terkait melanjutkan jenjang pendidikan dengan menelepon rektor salah satu universitas di Sumatera Selatan.
“Saya langsung menindaklanjuti terkait hal itu, untuk melanjutkan pendidikan kami fasilitasi dan kami berupaya agar buka kelas di Pangkalpinang, namun dengan biaya pribadi,” tutur Molen.
Dia menyebut, para bidan yang hadir di Destar Point ini secara garis besar menyampaikan tentang melanjutkan jenjang pendidikan dan hal-hal yang normatif.
Molen berharap mereka dapat bersinergi dengan pemerintah agar kualitas pelayanan di Pangkalpinang semakin baik.
“Wajah saya itu ada pada mereka terkait pelayanan. Agar dapat bersinergi, saya harap mereka dapat mengerti keinginan saya dan saya pun mengerti keinginan mereka,” ujar Molen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr Masagus Hakim, mengatakan IBI Pangkalpinang terdiri dari sekitar 400 anggota dan hadir pada hari ini berjumlah 175 bidan dari RSUD Depati Hamzah dan puskesmas-puskesmas se-Pangkalpinang.
Menurut Hakim, pertemuan ini untuk mempererat silaturahmi pemerintah dengan bidan yang menjadi salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan. Ke depan, pemkot akan terus meningkatkan infrastruktur maupun layanan kesehatan.
“Tahun depan kita tingkatkan untuk pembangunan Puskesmas Kacang Pedang dan Gerunggang. Jadi sisa satu yang masih PR yakni Puskesmas Selindung,” tambah Hakim.
Puskesmas-puskesmas ini pun sudah dilengkapi sarana dan prasarana yang baik seperti ambulance.
Terkait peningkatan SDM, dr Hakim mengatakan akan membantu fasilitasi tenaga kesehatan yang ingin melanjutkan pendidikan sesuai arahan wali kota, namun dengan biaya pribadi, karena dana APBD tidak dapat menampung seluruh tenaga kesehatan yang ingin mendapatkan keringanan biaya pendidikan. (*)
Sumber: Dinas Kominfo