Penulis: Romlan
Pemimpin Redaksi
BAN adalah bagian vital pada kendaraan seperti mobil atau motor, termasuk pesawat atau alat berat. Tapi banyak orang melupakan itu.
Pada mobil misalnya, orang lebih sibuk memperhatikan atau membicarakan soal interior, soal model body, soal lampunya dan lain-lain.
Jarang sekali yang ngebahas soal ban. Misalnya tentang kualitas karet sebagai bahan pembuatan ban, atau soal kemampuan ban itu.
Ban tidak ujug-ujug langsung jadi, dan langsung terpasang pada kendaraan. Ada proses pembuatan dari bahan awal sampai jadi ban.
Ban juga masih butuh montir untuk memasang pada posisinya, dan montir itu perlu peralatan untuk memasang ban itu.
Meskipun penting, ban tidak pernah sombong. Ban selalu menjalankan tugas dan pekerjaannya dengan baik, mengantarkan pengendara ke tempat tujuan.
Ban menanggung beban paling berat. Namun begitu ban tidak pernah mengeluh dan terus berputar. Kadang di atas, kadang di bawah.
Hingga akhirnya ban itu meletus karena kelebihan beban, atau bocor karena tertusuk benda tajam.
Ban akan diganti karena sudah tipis, habis masa pakai, bocor, pecah, atau karena pemiliknya pengen pakai ban modifikasi.
Ban tidak protes atau marah ketika diganti, hanya menerima semua perlakuan terhadapnya.
Tapi kalau tidak hati-hati memperlakukannya, ban juga bisa menyakiti bahkan bisa menjadi penyebab kematian.
Kalau ban berubah bentuk jadi kotak pasti tidak ada yang mau pakai, karena tidak akan merasa nyaman.
Tidak semua ban bekas hanya jadi sampah. Banyak juga ban bekas yang masih dimanfaatkan untuk bahan kerajinan seperti dibuat meja, kursi, sandal, peralatan rumah tangga dan lainnya.
Andaikan ban sifatnya seperti manusia. Andaikan ban diberikan hak memilih, dipastikan tidak akan mau di bawah. Bisa jadi malah pengendara yang dijadikan aspalnya.
Nasihat yang dapat diambil dari filosofi ban itu adalah, tetaplah melakukan pekerjaan dan tugas kita, meski beban dan tanggung jawabnya begitu berat.
Buatlah orang di sekitar merasa nyaman dan selalu membutuhkan kita. Jangan lupakan budi baik orang yang pernah membantu atau menolong.
Jangan sombong atau lupa diri ketika sudah jadi orang penting. Karena setiap orang akan ada masanya, dan setiap masa akan ada orangnya.
Ingatlah dan sadarlah!
Suatu saat posisi kita akan diganti, dan pekerjaan kita akan dilakukan oleh orang lain.
Tidak perlu protes atau marah ketika diganti, cukup diam terima saja. Ada saatnya perlawanan dan pembalasan.
Mungkin bagi sebagian orang sudah tidak berguna. Tapi bagi sebagian lagi kita tetap bisa diberdayakan dan bisa memberi manfaat lebih.
Jadi, jangan pernah melupakan tentang ban. Selalu diperhatikan dan periksa kondisinya. Ingat ban, ingat nasihat diri. (*)
Catatan shubuh.
Selasa, 23 Januari 2024