BANGKA BARAT — Jumlah pasien positif Covid-19 di Bangka Belitung yang melakukan isolasi mandiri, jauh lebih banyak daripada isolasi di fasilitas kesehatan. Bahkan di Rumah Sakit Covid – 19 di Air Anyir saja hanya menampung kurang dari 30 orang, padahal kapasitasnya 100 orang.
” Jelas lebih banyak isolasi mandiri, di RS Covid di Air Anyir itu ada 100 kapasitas yang terisi tidak sampai 30 orang. Kebanyakan memang pasien memilih isoman, yang kedua diarahkan kalau memang itu memenuhi syarat untuk isoman,” jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid – 19 Provinsi Babel, Andi Budi Prayitno, di Pelabuhan Tanjung Kalian, Jum’at ( 2/7 ).
Diakui Andi, di beberapa daerah, pengawasan yang dilakukan tenaga kesehatan atau surveilans dari Puskesmas bagi pasien isoman tidak berjalan sesuai harapan, meskipun ada juga di beberapa daerah yang melakukannya dengan baik dan disiplin.
” Secara umum kita melihat memang ada ruang ada celah bagi pasien isoman karena mereka tidak terpantau selama 24 jam. Terpantau hanya pada jam jam kerja,” ujar Andi.
Karena itu tegas dia, Pemda harus
menyediakan Wisma Karantina yang representatif dan memadai, bukan hanya sekedar rumah yang ada kamarnya, tapi juga harus memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan dalam panduan penanganan Covid – 19.
” Kita melihat kadang – kadang ada Wisma Karantina yang tidak memenuhi standard, yang seadanya. Padahal Wisma Karantina kan tempat untuk memisahkan mereka dari orang – orang yang sehat,” tukas Andi. ( SK )