BENGKULU SELATAN, kabarbangka.com – Pemkab Bengkulu Selatan (BS) bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan seluruh OPD terkait terus berupaya semaksimal mungkin dalam pencegahan kasus stunting di daerahnya.
Tidak terkecuali Dinas Komunikasi dan Informartika (Diskominfo) BS. OPD yang satu ini juga mengambil peran penting dalam pencegahan stunting tersebut.
Kadis Kominfo BS Fariq Hafis, MM melalui Kabid Informasi Komunikasi Publik (IKP) Dodi Yarmansyah, SE membenarkan, jika pihaknya ikut berperan dalam pencegahan kasus stunting di Kabupaten BS.
Bukan hanya itu, lanjut Dodi, peran aktif para komunitas untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) di lingkungan, juga menjadi kunci utama berperilaku sehat pencegahan stunting.
Oleh karena itu, keterlibatan semua stekholder sangat dibutuhkan dalam menekan stunting di Bumi Sekundang Setungguan ini.
“Ya, peran aktif keluarga dan komunitas untuk mengubah perilaku dan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat di lingkungannya menjadi kunci utama pencegahan stunting,” ungkap Kabid.
Lebih lanjut Dodi, Diskominfo BS dalam hal ini Bidang IKP terus ikut proaktif mendorong masyarakat dalam pencegahan stunting.
Khususnya generasi muda, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-harinya.
“Kami Diskominfo dalam hal ini terus berkomitmen penyediaan informasi terkait isu stunting dan ini haruslah mudah diakses dan dipahami masyarakat,” jelas Dodi.
Salah satunya, sambung Kabid, melalui generasi dengan hidup bersih dan sehat. Sebab, menurut Dodi, pemerintah selama ini telah bekerja keras menurunkan tingkat prevalensi (proporsi) stunting.
Ini merupakan bukti bahwa pemerintah serius tangani stunting. Ia menyebut pemerintah telah melakukan intervensi dalam dua skema.
Pertama intervensi spesifik atau gizi dengan memberikan makanan tambahan untuk ibu hamil dan anak, suplemen gizi, pemberian tablet tambah darah, serta konsultasi.
Melakukan intervensi sensitif atau non gizi seperti penyediaan sanitasi dan air yang bersih, lumbung pangan, alokasi dana desa, edukasi dan sosialisasi.
Pemeritah sangat serius untuk menurunkan tingkat prevalensi stunting melalui program kerja di berbagai aspek yaitu kesehatan maupun non-kesehatan.
“Oleh karena itu, program tidak akan optimal dan berdampak, apabila tidak disertai pola pikir sehat. Untuk itu, masyarakat harus turut serta berkontribusi dengan mengubah perilaku untuk hidup bersih dan sehat,” demikian Kabid.
Terpisah, Bupati BS Gusnan Mulyadi, SE, MM mengatakan, upaya untuk menurunkan stunting di Kabupaten BS adalah dengan penguatan, penggerakan dan pelaksanaan intervensi penurunan stunting.
Upaya menurunkan angka stunting terintegrasi dimana leading sektornya DPPKB-P3A serta keterlibatan unsur lintas sektor dalam hal ini satuan petugas penurunan stunting.
“Mulai dari Bappeda, Dinas PMD, Dinkes, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kominfo sebagai media informasi diminta juga praoktif terlibat dalam upaya kampanye di masyarakat,” tutup Bupati. (red/adv)