PANGKALPINANG — Menyikapi kondisi merosotnya harga Tandan Buah Segar kelapa sawit saat ini, Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin akan bersurat kepada tiga menteri.
Ketiga Menteri tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Menteri Perdagangan, dan Menteri Perindustrian.
Ridwan mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan berkoordinasi dengan kementerian tersebut, untuk memohon kebijakan yang lebih ramah kepada petani.
“Kita sudah siapkan surat kepada Pak Menkomarves (Luhut Binsar Panjaitan) dan Mendag (Zulkifli Hasan) dan Menteri Perindustrian (Agus Gumiwang Kartasasmita), saya coba buka komunikasi,” ungkapnya, Senin (27/6).
Setelah bersurat itu, Ridwan melanjutkan, poin pentingnya adalah bagaimana kewajiban Domestic Market Obligation agar ditingkatkan, supaya volume ekspor bisa meningkat.
“Saat ini kewajiban DMO yang sekarang tiga kali, itu kita minta ditingkatkan sehingga volume ekspor bisa terus meningkat. Karena sekarang ini DMO kita di Babel rendah. Jadi kalau misalnya DMO kita 100, sementara yang bisa diekspor 300, sementara produksi kita lebih jauh, itu yang sedang kita usahakan,” kata dia.
Dasri, seorang petani sawit asal Bangka Selatan mengatakan, dirinya pun menyesalkan harga buah sawit kian merosot ini. Pasalnya, upah memanen dengan harga yang ia terima tidak berbanding.
“Mau ngejual sawit pikir-pikir. Batang sawit cuman sedikit, harga nya segitu, habis untuk bayar upah memanen saja pak. Belum lagi pupuk sekarang susah, tidak sebanding harga sawit 900 rupiah, dengan pupuk yang sangat mahal,” sesal Dasri kecewa. (Dika)