HEADLINEPANGKALPINANG

Pentingnya Edukasi Masyarakat Melalui Literasi Digital

29
×

Pentingnya Edukasi Masyarakat Melalui Literasi Digital

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG — Sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia, tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital maka Kementerian Komunikasi dan Informatika selain meningkatkan infrastruktur digital, juga melakukan program pengembangan sumber daya manusia talenta digital.

Kemkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika memiliki target hingga tahun 2024 untuk menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital dengan secara spesifik untuk tahun 2021. Target yang telah dicanangkan adalah 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan literasi dibidang digital.

Hal ini menjadi sangat penting untuk dilakukan, mengingat penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Internet saat ini sudah semakin masif. Pentingnya peningkatan kemampuan dan pemahaman masyarakat dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan internet yang benar, melalui implementasi program literasi digital di daerah.

Berkenaan dengan hal tersebut, Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.

Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu, Dr. H. Erzaldi Rosman Djohan, S.E., M.M., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Bp. Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

ZUL ICHWAN SY, S.KOM (Direktur LPT Panghengar), pada sesi KECAKAPAN DIGITAL. Zul memaparkan tema “DIGITAL SKILL AND ONLINE LEARNING”.

Dalam pemaparannya, Zul menjabarkan menjabarkan tantangan pembelajaran secara online di Indonesia diantaranya, ketimpangan teknologi antara sekolah di kota besar dan daerah, keterbatasan kompetensi guru dalampemanfaatan aplikasi pembelajaran, serta keterbatasan sumber daya untukpemanfaatan teknologi seperti internet dan kuota.

Digital skill dalam pembelajaran online antara lain, adaptasi proses pembelajaran dengan cepat, penguasaan platform online media pembelajaran seperti google meet, guru membuat modul pembelajaran online dengan lebih menarik dan kreatif, optimalisasikan situs-situs pendidikan atau mesin pencari google dengan lebih optimal, serta orang tua dan guru berkolaborasi dalam proses pembelajaran.

Era digital komunikasi ini memerlukan semangat membangun kreatifitas, mengasah skill, berpikir cerdas dan peningkatan kualitas diri, adaptasi dengan perubahan sistem, serta cara pandang dan pola interaksi dengan teknologi informasi dan komunikasi.

Dilanjutkan dengan sesi KEAMANAN DIGITAL, oleh M PATI PERKASA (Konsultan Media dan CEO Intereo Group). Pati mengangkat tema “LEGALITAS DAN KEAMANAN TANDA TANGAN DIGITAL”.

Pati menjelaskan Tanda tangan digital atau elektronik adalah tanda tangan baik berupa goresan tangan atau simbol dalam format digital. Penggunaannya dikhususkan pada dokumen elektronik dan dilakukan secara digital.

Kelebihan dan manfaat dari tanda tangan digital, meliputi hemat waktu, persetujuan dan implementasi keputusan yang lebih cepat, meningkatkan produktivitas, menekan biaya, mengurangi risiko kerusakan dan pemalsuan, serta legalitas tanda tangan digital, apakah berlaku sah secara hukum.

Beberapa aplikasi yang menggunakan aplikasi tanda tangan digital, jangan pakai yang abal-abal karena tanda tangan dapat di salahgunakan, seperti Adobe dsign, Hellosign, dan docusign. Bentuk lain tanda tangan digital, sebaiknya masyarakat memahami term dan condition dari aplikasi tersebut.

Karena pentingnya membaca T&C sebelum registrasi akun, jika ada pasal-pasal yang membahayakan privasi di dunia digital, masyarakat harus pikirkan dengan betul sebelum menyetujuinya.

Sesi BUDAYA DIGITAL, oleh RIKI TRIYANSYAH, S.KOM (Kabid Kemitraan Relawan TIK dan Praktisi IT KEMENKUMHAM Bangka Belitung). Riki memberikan materi dengan tema “PERAN LITERASI DIGITAL UNTUK MENGUBAH MINDSET KONSUMTIF MENJADI LEBIH PRODUKTIF”.

Riki membahas tanpa disadari ternyata masyarakat terjebak hidup konsumtif, hal ini tidak lain adalah banyaknya kemudahan yang masyarakat peroleh melalui internet, dengan banyaknya marketplace sehingga dengan cara duduk dan geser gawai maka segala hal yang dibutuhkan dapat didapatkan dengan cara mudah.

Belum lagi jika masyarakat tidak dapat mengontrol kita dapat terjebak misalnya dengan menggunakan fitur paylatter. Saat ini, kehadiran fitur paylater bisa dijadikan sebagai pilihan cara pembayaran yang sangat disukai oleh kalangan masyarakat milenial.

Selain karena adanya kemudahan dan juga kepraktisannya, ada juga dampak negatif yang bisa dirasakan jika masyarakat tidak bisa memanfaatkannya secara bijak. Tips agar menjadi produktif, dengan cara memiliki pola pikir produktif, membuat anggaran belanja, membuat daftar tugas harian, serta mencoba berkarya.

Narasumber terakhir pada sesi ETIKA DIGITAL, oleh SYAWALUDIN, M.H (Ketua Komisi Informasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung). Syawaludin mengangkat tema “ETIKA BERJEJARING: JARIMU HARIMAUMU”.

Syawaludin menjelaskan cyber ethic adalah aturan dan etika dalam menggunakan teknologi internet, di dunia ini tidak hanya menggunakan teknologi internet untuk mempermudah pekerjaan atau kebutuhan.

Masyarakat juga menggunakan teknologi internet untuk melakukan kejahatan atau yang disebut sebagai cybercrime. Internet adalah sebuah jaringan yang menghubungkan kita dengan orang lain tanpa batas waktu dan tempat.

Tentunya internet sangat membantu kebutuhan manusia seperti berkomunikasi dengan yang lain, membantu pekerjaan lebih mudah, dan masih banyak lain.

Dalam berinternet diperlukan etika dan tata caranya, antara lain interaksi seperti dengan manusia pada umumnya, gunakan kata-kata yang sopan sehingga tidak terjadinya kesinggungan, jangan memberikan info-info yang belum valid, berhati-hati ketika memberikan data-data privasi, hindari perselisihan, serta hati-hati ketika menggunakan huruf kapital atau kata kapital karena penggunaan tersebut bisa berarti berteriak.

Webinar diakhiri, oleh RINNI WULANDARI (1st Winner Indonesian Idol 2007 dan Influencer dengan Followers 476 Ribu). Rinni menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa era digital komunikasi ini memerlukan semangat membangun kreatifitas, mengasah skill, berpikir cerdas dan peningkatan kualitas diri, adaptasi dengan perubahan sistem, serta cara pandang dan pola interaksi dengan teknologi informasi dan komunikasi.

Kelebihan dan manfaat dari tanda tangan digital, meliputi hemat waktu, persetujuan dan implementasi keputusan yang lebih cepat, meningkatkan produktivitas, menekan biaya, mengurangi risiko kerusakan dan pemalsuan, serta legalitas tanda tangan digital, apakah berlaku sah secara hukum.

Tips agar menjadi produktif, dengan cara memiliki pola pikir produktif, membuat anggaran belanja, membuat daftar tugas harian, serta mencoba berkarya.

Dalam berinternet diperlukan etika dan tata caranya, antara lain interaksi seperti dengan manusia pada umumnya, gunakan kata-kata yang sopan, sehingga tidak terjadinya kesinggungan, jangan memberikan info-info yang belum valid, berhati-hati ketika memberikan data-data privasi, hindari perselisihan, serta hati-hati ketika menggunakan huruf kapital atau kata kapital, karena penggunaan tersebut bisa berarti berteriak. (*)