BANGKA BARATHEADLINE

Program Canting Timah Cegah Stunting Digelar di Desa Air Putih

43
×

Program Canting Timah Cegah Stunting Digelar di Desa Air Putih

Sebarkan artikel ini

BANGKA BARAT — Anak merupakan aset bangsa yang harus diperhatikan tumbuh kembangnya. Untuk itu, PT. Timah berupaya untuk membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya di wilayah operasional tambang.

Salah satu upaya yang dilakukan PT. Timah untuk menyiapkan generasi bangsa yang berkualitas yaitu dengan mencegah dan menangani stunting.

CSR PT. Timah bekerja sama dengan Pemdes Air Putih dan Dinas Kesehatan Bangka Barat melaksanakan kegiatan Rembug Desa Cegah Stunting Intervensi ke Rumah (CantingTimah ) di Desa Air Putih , Selasa ( 2/2/2021 ).

Kepala Desa Air Putih, Ayun Permana menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut.

” Terima kasih kepada PT. Timah yang telah mendukung kegiatan ini, dan pihak Dinkes Bangka Barat yang telah hadir sebagai narasumber cegah Canting Timah. Kami harapkan kegiatan ini dapat memberikan manfaat buat warga Desa Air Putih dalam pencegahan stunting,” kata Ayun.

Hal senada juga disampaikan Camat Muntok, Sukandi. Ia mengapresiasi kepedulian PT. Timah terhadap penanganan stunting.

“Terima kasih kepada PT. Timah, melalui CSR-nya yang telah membantu, peduli terhadap program stunting. Ini adalah salah satu tugas kita bersama, dalam upaya pencegahan,” ucap Sukandi.

Sementara itu Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Bangka Barat, Nurmala Anggraini menjelaskan, angka stunting di Desa Air Putih merupakan yang tertinggi di Kecamatan Muntok. Pihaknya berharap program Canting Timah dapat terus dilanjutkan ke desa – desa lain yang angka stuntingnya juga tinggi.

Menurutnya, kegiatan serupa juga telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Bangka Barat sejak tahun 2019 dalam menurunkan angka stunting, terutama di Desa Air Putih yang semula 15,27% menjadi 12,3%.

” Partisipasi PT. Timah membantu dalam hal penganggaran, nantinya anggaran selama ini dapat dialihkan ke desa lainnya,” paparnya.

Dilain pihak, Kepala Puskesmas Muntok Harianto menambahkan, terjadinya stunting dimulai saat ibu hamil sampai usia anak dua tahun.

Dijelaskannya, stunting timbul karena gagal tumbuh akibat gizi buruk kronis. Anak potensial terkena stunting dimulai dari 0 sampai kelahiran 9 bulan. Saat usia kehamilan diperlukan asupan gizi yang cukup. Kesadaran orang tua memperhatikan tumbuh kembang janin sampai anak lahir hingga usia dua tahun dan mempertahankannya pada usia selanjutnya.

” Kami sangat mengapresiasi kepada PT. Timah, salut dan bangga, artinya kepedulian PT. Timah terhadap penanggulangan dan pencegahan terhadap stunting diwilayah kerja Muntok luar biasa,” pungkasnya. ( SK )