PANGKALPINANG — PT Timah akan melakukan restocking cumi, sebagai upaya untuk memperkaya populasi cumi yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi.
Untuk itu, PT Timah bekerjasama dengan Yayasan Sayang Babel Kite, sudah mulai melakukan penetesan telor cumi, yang nantinya akan direstocking kembali ke laut yang memenuhi kriteria pelepasan.
Restocking cumi sejalan dengan reklamasi laut yang telah dilakukan PT Timah, yakni penenggelaman Artificial Reef.
Sebagaimana diketahui, Fish Shelter yang ditenggelamkan PT Timah sudah banyak ditempeli telur cumi.
Namun sayangnya, telur cumi yang menempel di Fish Shelter ini kerap dimangsa ikan predator, sehingga tidak bisa menetas atau tingkat mortalitasnya tinggi.
Dosen Kelautan Perikanan Universitas Bangka Belitung, Indra Ambalika mengatakan, saat ini telor cumi sedang ditetaskan di wadah terkontrol, yang rencananya akan direstocking pada pekan ini.
“Telur cumi dalam bentuk kapsul sudah kita ambil dari laut, sekarang dalam fase penetasan di wadah terkontrol di Sekretariat Yayasan, ada sekitar 300 kapsul yang kemarin kita tetaskan dan kemungkinan nanti akan ada 1000 lebih anakan cumi,” kata Indra.
Anakan cumi yang sedang ditetaskan ini, lanjut Indra, nantinya akan berukuran sekitar 5-7 mili. Saat ini perkembangannya dalam wadah terkontrol juga sudah menunjukkan pertumbuhan.
“Sudah banyak yang menetas, karena memang sekitar 5 harian setelah diangkat dari lain memang sudah menetas. Kemarin kita mengambil hari Jumat, beberapa memang sudah menetas,” ujarnya.
Menurutnya, anakan cumi ini akan dirilis ke daerah yang tidak ada kawasan tambang, kondisi air yang jernih, tidak dekat dengan terumbu karang, dan tidak banyak bagan.
“Kalau dekat terumbung karang nanti potensi dimakan ikan predator, makanya kita upayakan jangan dekat dengan terumbu karang, tidak ada TI dan airnya harus jernih agar perkembangannya bagus,” katanya.
Terpisah, Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan mengatakan, rencananya anakan cumi ini akan dirilis pada pekan ini di Pesisir Perairan Timur di Pulau Bangka.
“Sudah proses penetasan saat ini, kita berharap nantinya proses pengkayaan cumi ini dilakukan bisa meningkatkan hasil tangkapan nelayan. Kan kita tahu cumi bangka ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi,” kata Dia. (*)