EKONOMI BISNISHEADLINE

PT Timah Bantu Sarana dan Infrastruktur di Tiga Objek Wisata

54
×

PT Timah Bantu Sarana dan Infrastruktur di Tiga Objek Wisata

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG — PT Timah Tbk melalui Coorporate Social Responsibility, turut mendukung perkembangan sektor pariwisata, khususnya di wilayah operasional perusahaan.

Dukungan yang diberikan emiten berkode TINS ini, di antaranya ialah mendukung infrastruktur, sarana, prasrana penunjang di objek wisata yang dikelola oleh masyarakat.

Beberapa waktu lalu, anggota MIND.ID menyerahkan bantuan untuk Kawasan Wisata Gunung Mangkol di Kabupaten Bangka Tengah, Wisata Bukit Pinteir di Kabupaten Bangka Tengah, dan Wisata Aik Lelap Bedelew di Kabupaten Bangka.

Di kawasan Wisata Alam Gunung Mangkol, PT Timah Tbk membangun toilet, tempat ganti pakaian, musala, brand ikon Gunung Mangkol, dan tenda UMKM. Bantuan ini diserahkan PT Timah Tbk kepada Kelompok Sadar Wisata Desa Terak, dan Komunitas Pecinta Alam, Bujang Squad.

Objek wisata yang memiliki daya tarik tempat pemandian alami, air terjun mini, dan wisata alam untuk menyaksikan satwa endemik lokal tarsius atau mentilin ini, sebelumnya belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai.

Ketua Pokdarwis Desa Terak Nanda, mengatakan bantuan dari PT Timah memberikan dampak yang signfikan terhadap perubahan wajah kawasan wisata Gunung Mangkol.

Nanda membeberkan, sebelum adanya ruang ganti yang dibangun permanen dengan bantuan CSR PT Timah, tempat ruang ganti hanya menggunakan terpal dan spanduk bekas.

Mereka memahami, pengunjung risih dengan keadaan ini, namun karena keterbatasan biaya pihaknya hanya bisa melakukan itu.

“Dari bantuan CSR PT Timah kita sudah punya toilet dua pintu, ruang ganti pakaian tiga pintu yang permanen. Sebelumnya ruang ganti baju hanya pakai terpal dan spanduk bekas. Begitu juga dengan musala yang memang sangat kami butuhkan, karena orang datang ke sini kan enggak mungkin 1-2 jam, pasti lama setidaknya biasa pergi pagi pulang sore,” bebernya.

Menurut Nanda, pihaknya sempat terkejut PT Timah dengan serius bisa membantu mereka untuk menjadikan Kawasan Wisata Gunung Mangkol ini.

“Susah cari anggaran yang cukup besar untuk menambah infrastruktur. Awalnya kita juga enggak percaya kalau PT Timah bisa bantu sebesar ini, dan kami bersyukur dan terima kasih sekali kepada PT Timah, berkat bantuan ini wisata Gunung Mangkol jadi punya wajah baru,” kata dia.

Terpisah, Ketua Yayasan Arrahman Arrahim, Murod Samid, yang mengelola Bukit Pinteir, menceritakan kawasan wisata Bukit Pintier masih kekurangan banyak infrastruktur.

“Alhamdullilah, kita dibantu oleh PT Timah, yang mana nanti akan dibangun Brand Name Bukit Pintier, pembangunan lima unit Gazebo, tenda UMKM, Solar Sel, plang petunjuk arah dan bantuan lainnya,” katanya.

Ketua Pengelola Wisata Aek Lelap Bedelew, Juan Adriansyah, menyampaikan apresiasinya kepada PT Timah melalui program PPM telah meningkatkan sarana dan prasarana obyek wisata yang telah mereka kelola.

Dengan adanya bantuan dari PT Timah ini ini, kata Juan, dapat memberikan daya tarik baru bagi destinasi wisata mereka.

“Terima kasih kepada PT Timah yang sudah bekerjasama, hari ini sudah trealisasi dua kamar mandi dan satu toilet, dan beberpa item spot underwater yang kami terima dari PT Timah,” ucap Juan.

Lebih lanjut, Ia menyampaikan bantuan PT Timah akan terus berlanjut untuk pengembangan kawasan ini, namun dilakukan secara bertahap. Rencananya akan kembali dibangun saung-saung dan penerangan.

“Harapan kami kepada PT Timah, semoga kedepannya trus bersinergi dengan kelompok-kelompok masyarakat, kelompok pemuda yang aktif untuk memajukan dan mengembangkan potensi yang ada di Babel,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan mengatakan PT Timah terus mendorong berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat yang nantinya akan berujung pada kesejahteraan masyarakat.

“Kita mendukung berbagai kegiatan, pariwisata salah satunya. Kita bisa saling bersinergi untuk membangun pariwisata Bangka Belitung tanpa mengabaikan potensi lainnya yang juga dimiliki Babel,” demikian Anggi. (*)