HEADLINEPANGKALPINANG

Rio Soroti Kenaikan Kasus HIV dan AIDS 5 Bulan Terakhir

×

Rio Soroti Kenaikan Kasus HIV dan AIDS 5 Bulan Terakhir

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG — Anggota Komisi I DPRD Kota Pangkalpinang, Rio Setiady, menyoroti naiknya kasus HIV dan AIDS di Kota Pangkalpinang dalam waktu lima bulan terakhir. Terhitung sejak Januari sampai Mei tahun 2022, setidaknya sudah tercatat sebanyak 25 orang baru yang menderita.

“Kita tentu sangat menyayangkan meningkatnya jumlah orang yang mengidap HIV AIDS, terutama yang disebabkan oleh perilaku menyimpang dan pergaulan bebas. Ini yang menjadi perhatian kita, karena penyakit ini belum ada obatnya. Apalagi jika sudah sampai diturunkan kepada anak dalam kandungan, sehingga bayi yang tidak tahu apa-apa harus menanggung penyakit yang tidak diharapkannya,” ungkapnya, Kamis (30/6).

Rio menyebutkan, kondisi ini sangat memprihatinkan dan mengkhawatirkan bagi penduduk Pangkalpinang, karena meningkatnya cukup tinggi yang terjadi tiap tahun. Jika tidak segera ditangani, bisa saja menularkan kepada yang tidak mengetahuinya.

“Kita minta dinas terkait untuk semakin gencar melakukan tracking di tempat-tempat yang berpotensi terjadinya penyebaran virus HIV AIDS, serta melibatkan unsur masyarakat dalam pencegahannya,” imbuhnya.

Menurutnya, edukasi kepada masyarakat sangat penting untuk mencegah supaya tidak terlalu menyebar kepada masyarakat khususnya Kota Pangkalpinang.

“Memang benar virus seperti ini pengedarnya tidak perlu dijauhi atau dikucilkan, karena mereka masih punya hak untuk hidup. Tetapi perilaku menyimpang yang dilakukan oleh sebagian penderita HIV AIDS ini yang harus kita hentikan, dan kita tolak di masyarakat,” tuturnya.

Dikatakannya, Pangkalpinang memiliki Perda larangan prostitusi, sehingga kita harapkan Perda ini dapat meminimalisir penyebaran virus HIV AIDS di tempat-tempat prostitusi ilegal. Selain itu Pangkalpinang juga memiliki Perda Ketertiban Umum yang meminimalisir terjadinya kegiatan menyimpang di masyarakat seperti LGBT, tentunya dengan melibatkan partisipasi masyarakat dan perangkat kelurahan.

“Kita harus meminimalisir ruang agar potensi penyebaran ini berkurang. Menyampaikan kepada masyarakat bahayanya LGBT sebagai salah satu pintu masuk penyebaran HIV AIDS, termasuk pergaulan bebas yang hari ini menjadi PR kita bersama. Kita juga memberikan bantuan anggaran kepada Komisi HIV AIDS yang dikepalai oleh Wakil Walikota Pangkalpinang, bertujuan untuk memberikan edukasi kepada penderita serta masyarakat umum agar dapat terhindar dari penyakit ini,” jelasnya. (Dika)

READ  Pemkot Pangkalpinang Raih Peringkat I