BANGKAHEADLINE

Ritual Adat Nuju Jerami, Budaya Suku Lom Turun – temurun

45
×

Ritual Adat Nuju Jerami, Budaya Suku Lom Turun – temurun

Sebarkan artikel ini

BANGKA — Bupati Bangka, Mulkan, menghadiri ritual adat “Nuju Jerami” di Dusun Air Abik, Desa Riding Panjang, Kecamatan Belinyu, Sabtu (24/4).

Ritual adat Nuju Jerami ini merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya, yang dilakukan masyarakat Suku Lom, yang meliputi masyarakat Dusun Air Abik dan Dusun Pejem di Kecamatan Belinyu, juga masyarakat Desa Mapur, Kecamatan Riau Silip.

Pada pembukaan acara diawali dengan prosesi ritual “Nuju Jerami” yang diperagakan oleh Ibu-ibu, dan dipandu dengan tetua adat Dusun Air Abik, yaitu Gendoi.

Bupati Bangka Mulkan mengatakan, kegiatan ini merupakan nilai budaya yang sudah dilakukan secara turun temurun.

“Nuju Jerami ini adalah nilai-nilai budaya masyarakat Dusun Air Abik, Desa Gunung Muda, dan ini sudah turun temurun. Dari semenjak kakek, nenek mereka dulu, dan diregenerasikan oleh mereka sekarang,” ungkap Mulkan.

Ritual Adat Nuju Jerami


Mulkan menjelaskan, ritual adat Nuju Jerami ini sebagai wujud rasa syukur masyarakat setempat kepada sang pencipta, dari mulai membuka lahan hingga pada akhirnya memanen padi.

Mulkan melanjutkan, ritual adat Nuju Jerami ini merupakan agenda tahunan Pemkab Bangka, dan sudah terdata di Kementrian Pariwisata.

“Jadi bukan sekarang, bukan cuma Kabupaten Bangka, malahan sudah jadi agenda Nasional, dan juga sudah terdaftar di Kementrian Pariwisata dan Kebudayaan kita yang ada di Republik Indonesia,” Jelasnya.

Untuk diketahui, ritual adat Nuju Jerami bertujuan untuk menghormati para leluhur Suku Lom, dan sebagai ucapan terimakasih kepada padi ladang yang telah ditinggalkan selama 7 hari setelah dipanen, agar selalu diberi keberkahan.

Pada acara itu juga menghadirkan pertunjukan seni tradisional seperti Tari Campak dan seni beladiri Pencak Silat dari salah satu perguruan silat di Kecamatan Belinyu. (Randhu)