BANGKA BARAT — Direktur RSBT Muntok, dr. Yovita Metkono mengatakan, saat ini pihaknya tidak lagi melakukan pengambilan darah langsung dari pendonor dan mentranfusinya kepada pasien.
Biasanya RSBT Muntok mengarahkan pendonor ke Unit Tranfusi Darah ( UTD ) RSUD Sejiran Setason untuk mengambil darahnya. Setelah tahap itu selesai, baru lah darahnya dibawa ke RSBT.
” Kita tidak pernah mengambil darah sendiri, kita arahkan ke UTD. Dulu memang pernah kita lakukan pada saat belum ada UTD, karena itu tindakan life saving, dulu itu darah dari pendonor langsung diambil langsung diberikan kepada pasien, whole blood, maksudnya seluruh darahnya,” jelas Yovita saat ditemui di RSBT Muntok, Senin ( 20/9 ).
Namun hal itu tidak pernah dilakukan lagi sejak Kabupaten Bangka Barat sudah mempunyai UTD. Darah dari pendonor harus diproses lagi melalui UTD untuk memisahkan whole blood sesuai kebutuhan pasien.
” Kalau dia kebutuhannya sel darah merah aja, maka yang kita mintakan sel darah merah aja. Karena dia kan dalam satu keseluruhan whole blood itu kan ada sel darah merah, sel darah putih, ada trombosit, ada plasma. Jadi ketika misal sudah ada UTD, nah itu lah fungsinya UTD, dia bisa memisahkan, tergantung permintaan. Jadi selama ini kita sudah tidak pernah mengambil darah langsung dari pendonor dan langsung tranfusi ke pasien karena itu memang berisiko,” terang Yovita. ( SK )
