PANGKALPINANG — Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Bambang Patijaya, menyatakan persyaratan baru penerbangan tidak berdampak terhadap usaha perhotelan di Babel.
Sesuai Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor: 70/2022 itu yakni dicantumkan sejumlah persyaratan bagi pelaku perjalanan dalam negeri di tengah pandemi, antara lain penumpang pesawat rute domestik yang telah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau booster tidak diwajibkan melakukan tes PCR atau antigen dalam melakukan perjalanan.
Jika baru mendapat vaksinasi dosis kedua, maka wajib menunjukkan hasil negatif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 1×24 jam sebelum keberangkatan, atau RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3×24 jam sebelum keberangkatan.
Sementara jika pelaku perjalanan dalam negeri baru mendapat vaksinasi dosis pertama, maka wajib menunjukkan hasil negatif RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3×24 jam sebelum keberangkatan.
“Sebetulnya saya pikir mau tidak mau harus dilaksanakan, karena sebetulnya persyaratan itu bukan persyaratan baru, sudah edisi lama. Kalau bagi kami kalangan perhotelan merasa tidak ada masalah, karena situasi 2021 sebenarnya jauh lebih pelik,” ungkapnya di Pangkalpinang, Selasa (19/7).
Bambang menilai, aturan ini merupakan upaya pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19 pada mobilitas masyarakat. Menurutnya, untuk bisnis perhotelan sendiri aturan tersebut tidak terlalu berpengaruh, karena untuk puncaknya atau peak season sudah lewat.
“Sebenarnya di masa liburan peak seasion saat ini, mungkin minggu depan orang kembali sekolah. Jadi kalau untuk perhotelan peak seasion ini untuk pertengahan tahun ini sudah lewat, jadi sebetulnya tidak ada masalah,” jelasnya.
Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Bangka Belitung ini menyebutkan, justru untuk dua bulan terakhir bisnis perhotelan sudah mulai bernafas lega, dikaranakan pandemi Covid-19 bisa dikendalikan oleh pemerintah.
“Pokoknya sudah mulai bernafas dikit. Kalau tahun 2021 perhotelan sempat babak belur. Sekarang ketika omicron kemarin sudah terkendali, ini kan menimbulkan keinginan masyarakat untuk berwisata, apalagi musim libur sekolah,” pungkasnya. (Dika)