HEADLINEHUKUM KRIMINAL

Tak Terima Ditegur, Suwandi Bacok Adik Kandung Hingga Terluka Parah

×

Tak Terima Ditegur, Suwandi Bacok Adik Kandung Hingga Terluka Parah

Sebarkan artikel ini

BANGKA TENGAH — Tidak terima di tegur adik kandungnya karena berkelahi dengan istri, Suwandi (25), warga Cambai, Kecamatan Namang, tega menganiaya adik kandungnya sendiri, Sugaiantoni (18), hingga terluka parah.

Kejadian penganiayaan tersebut di benarkan oleh Kapolsek Namang IPDA Endi Putrawansah, menurut keterangan yang ia peroleh dari Sundari (49) saksi, bahwa kejadian pembacokan bermula dari keributan antara pelaku dan istri pelaku.

“Iya, benar. Dari keterangan saksi (Ibu korban dan pelaku), kejadian ini berawal dari keributan antara Suwandi dan istrinya, Ema. Saat itu korban baru pulang kerja dan langsung masuk kamar mandi. Pada saat korban sedang mandi, datang pelaku menanyakan obat kepada istrinya (Ema), lalu di jawab ” Obat apaan sih, coba cari sendiri”. Akibat jawaban itu, terjadilah cek cok mulut keduanya,” terang Kapolsek seizin Kapolres Bangka Tengah AKBP Slamet Ady Purnomo, Minggu (14/02)

Lebih lanjut dikatakan Kapolsek, mendengar keributan antara pelaku Suwandi dan istrinya, lantas korban menasehati keduanya.

“Korban menasehati pelaku agar tidak berkelahi, karena malu di lihat orang sambil memukul pintu WC. Kemudian saat korban keluar dari WC langsung dibacok Suwandi dengan menggunakan sebilah parang mengenai bagian kepala, tangan dan badan korban. Melihat kejadian itu saksi (Ibu korban dan pelaku) berteriak meminta pertolongan warga. Karena teriakan saksi lalu pelaku lari, namun kemudian kembali lagi untuk mengambil sepeda motor lalu melarikan diri,” bebernya.

Lanjutnya, kemudian datang Madan beserta warga sekitar dan langsung membawa Korban ke rumah sakit umum Pangkalpinang.

“Saat ini korban masih dilakukan perawatan di rumah sakit Umum Pangkalpinang. Dari informasi keluarganya, korban sudah sadarkan diri,” tuturnya.

Ditambahkan Kapolsek, dirinya mendapatkan informasi dari orang tua pelaku dan korban, menjelaskan bahwa pelaku Suwandi sudah 5 kali melakukan konsul di rumah sakit jiwa.

“Informasinya pelaku ini sudah 5 kali konsultasi kejiwaan,” pungkasnya (Hari Yana)