* Jatmiko Belum Ditemukan
BANGKA BARAT — Tim Gabungan yang terdiri dari personel Sat Polair Polres Bangka Barat, TNI AL dan Basarnas kembali melakukan pencarian seorang ABK KMP Jembatan Musi 1 yang hilang diperairan Tanjung Kalian, Senin malam kemarin.
Pencarian dimulai sejak pagi, Selasa ( 21/9 ) menggunakan dua kapal patroli Sat Polair dan satu perahu milik Basarnas. Tim dibagi tiga menyisir perairan Tanjung Kalian, Muntok.
Operasi yang dipimpin Kasat Polair Polres Bangka Barat, AKP Candra Wijaya ini direncanakan akan terus dilakukan selama 7 hari.
” Pencarian ABK yang hilang ini rencananya akan dilakukan selama 7 hari. Kita berharap korban cepat ditemukan,” ujar Candra.
Selain menyisir perairan, petugas juga menginformasikan ciri – ciri Masinis 1 KMP Jembatan Musi 1, Jatmiko yang hilang sejak tadi malam itu kepada para nelayan yang sedang melaut.
Adapun ciri – cirinya, Jatmiko berusia sekitar 30-an tahun, berbaju putih dan berat badan sekitar 90 kilogram.
Hingga berita ini diturunkan, Jatmiko belum ditemukan. KMP Jembatan 1 masih sandar di Pelabuhan Tanjung Kalian.
” Barusan kita dari laut, jam setengah 8 tadi kita mulai turun ke laut. Kita sisir 4 mil ke tengah dan juga ke samping karena arusnya sedang musim tenggara kita sisir sampai ke Tanjung Ular lebih kurang 10 mil perjalanan kita hari ini tapi belum menemukan hasil. Kita hentikan dulu nanti kita lakukan lagi setelah sholat zuhur,” jelas Candra.
Diberitakan sebelumnya, satu Kapal Sekoci milik KMP Musi 1 terbaik diterjang ombak besar di perairan Tanjung Kalian, Muntok, Senin ( 20/9 ). Satu dari lima ABK di sekoci tersebut hilang terbawa arus, hingga kini belum ditemukan.
Kasat Polair Polres Bangka Barat, AKP Candra Wijaya seizin Kapolres Bangka Barat, AKBP Agus Siswanto mengatakan, kejadian tersebut berawal saat kelima ABK, Masinis 1, Jatmiko, Masinis 2, Sumardi, Masinis 3, Rifki, Kadet Kapal, Yogi dan Mandor Kapal, Faki turun dari KMP Musi 1 dengan menggunakan sekoci.
KMP Musi 1 sedang lego jangkar setelah menurunkan penumpang di perairan yang tidak jauh dari Pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok.
” KMP Musi 1 lego jangkar sejak hari Minggu malam. Karena kapal mereka off, hari Senin sekira pukul 15.30 WIB, lima ABK itu turun dari kapal dengan keperluan hanya turun biasa,” jelas Candra, Senin ( 20/9 ) malam.
Selanjutnya sekira pukul 18.30 WIB, mereka berniat kembali ke Kapal KMP Musi 1 yang lego jangkar di depan Pelabuhan Kapal Cepat Express Bahari.
Namun nahas, setengah perjalanan saat air laut sedang pasang, sekoci yang mereka tumpangi diterjang gelombang tinggi hingga terbalik dan tenggelam.
” Mereka melakukan penyelamatan diri dengan membentuk lingkaran. Terombang – ambing kurang lebih 1 jam dan mengalami kelelahan. Beruntung adanya kapal nelayan yang lewat dengan niatan berteduh dari gelombang dan segera melakukan pertolongan, satu persatu mereka berhasil ditolong, namun Masinis 1, Jatmiko tidak terlihat lagi,” tutur Kasat Polair.
Sat Polair Polres Bangka Barat pun melakukan pencarian dengan Kapal Patroli, Kapal TNI AL serta kapal nelayan. Namun karena situasi gelombang tinggi dan angin kencang, tim pencari kesulitan menemukan Jatmiko.
Tim memutus untuk menghentikan pencarian dan akan melanjutkan esok hari, Selasa 21 September.
” Karena itu kegiatan pencarian untuk sementara dihentikan karena keadaan air laut pasang, gelombang tinggi dan berangin kencang. Pencarian akan dilakukan besok hari dengan melibatkan Basarnas. Empat korban yang selamat dilarikan ke RSUD Sejiran Setason,” kata Candra. ( SK )