JAKARTA — Walikota Singkawang Kalimantan Barat, Tjhai Chui Mie, menjadi salah satu penerima Anugerah Kebudayaan PWI saat puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2021, Selasa (9/2) hari ini, di Candi Bentar Hall, Ancol, Jakarta Utara.
Walikota perempuan Tionghoa pertama di Indonesia itu, bersama sembilan bupati/walikota lain hadir saat penyerahan anugerah disaksikan Presiden Joko Widodo secara virtual dari Istana Negara, Jakarta.
Usai acara, Tjhai Chui Mie menyampaikan ucapan selamat Hari Pers Nasional sekaligus harapannya.
“Semoga pers makin maju dan berbudaya, memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia menjadi cerdas dan kita membuktikan Indonesia maju, Indonesia hebat,” kata Tjhai yang tampil dalam balutan gaun Cheongsam warna merah cerah.
Menurut dia, peran pers sangat penting agar program-program pemerintah tersampaikan ke masyarakat, juga dalam proses pembangunan suatu daerah. Terlebih lagi di masa pandemi seperti sekarang.
“Maka dari itu kemajuan suatu daerah dan promosinya tentu melalui pers, apalagi pers yang sudah dikenal, legal itu akan menjadi suatu kepercayaan masyarakat kita,” ucapnya.
Tjhai mengatakan, selama ini komunikasi dirinya dengan pers selalu berjalan dengan baik.
Berkaitan anugerah PWI 2021 ini, menurut dia kebudayaan sejatinya tetap dijaga baik karena merupakan salah satu pemersatu bangsa. Khusus di Singkawang, kata dia, ada perayaan yang dilakukan pasca hari raya Imlek.
Atraksi yang diberi nama Pawai Tatung ini mengikuti tradisi Tionghoa yang berbaur dengan budaya Dayak dan hanya bisa disaksikan di Singkawang.
“Perayaan tatung di daerah lain mungkin tidak ada seperti itu, yang
paling ramai ya perayaan tatung dilakukan 15 hari setelah Imlek ini yang menjadi satu prestasi mungkin yang dinilai PWI,” tutur Tjhai Chu Mie.
Kemudian, lanjut dia, Singkawang juga mendapatkan predikat kota paling toleran pada tahun 2018 dengan 17 payuguban tersebut.
Tentunya dengan penghargaan Anugerah Kebudayaan ini akan sangat memacu semangat dirinya memajukan kota Singkawang melalui kebudayaan, bersama jajaran di kota setempat.
“Kebudayaan yang sudah ada kita kemas dengan baik, sehingga menjadi satu daya tarik yang bisa dijadikan akses atau untuk mempromosikan wisata. Jadi dengan kebudayaan-kebudayaan ini menjadi destinasi wisata bagi pemerintahan kami di kota Singkawang,” pungkasnya. (*)
Sumber: HUMAS HPN 2021