HEADLINEHUKUM KRIMINAL

Usai Membacok Korbannya, Sarkawi Tinggalkan TKP dengan Golok Berlumuran Darah

×

Usai Membacok Korbannya, Sarkawi Tinggalkan TKP dengan Golok Berlumuran Darah

Sebarkan artikel ini

BANGKA BARAT — Kapolres Bangka Barat, AKBP Fedriansah mengatakan, tersangka Muhammad Sarkawi ( 53 ), usai membacok Bakar ( 55 ), tetangganya dan istrinya sendiri, Umiati ( 51 ) hingga kedua orang tersebut tewas, pergi meninggalkan Tempat Kejadian Perkara ( TKP ) dengan golok masih berlumuran darah.

Menurut Kapolres, warga setempat tidak ada yang berani menahan Sarkawi yang mengamuk membabi buta menghabisi nyawa Bakar dan istrinya sendiri, Umiati yang ia duga telah berselingkuh.

” Kejadiannya cukup singkat sekitar satu jam. Pelaku ini diamankan oleh Bhabinkamtibmas kita, Bripka Abdullah dan Bripka Sandi. Dia tidak melawan dan langsung menyerahkan diri,” jelas Fedriansah saat Konferensi Pers di Mako Polres Bangka Barat, Selasa ( 16/3 ).

Bahkan kata Kapolres, barang bukti sebilah golok yang digunakan Sarkawi untuk menghabisi Bakar dan Umiati, saat disita dan diamankan ke Polres masih ada bercak darah serta rambut korban.

” Barang buktinya, parang dan baju korban yang masih berlumuran darah,” ujarnya.

Sementara itu, Bhabinkamtibmas Desa Air Kuang, Kecamatan Jebus, Bripka Abdullah yang berhasil menangkap pelaku, mengaku mengenal Muhammad Sarkawi secara pribadi. Menurutnya, pria paruh baya itu tidak temperamental dan cenderung pendiam.

Pada saat kejadian pada Minggu ( 14/3 ) siang itu, ia ditelpon rekannya Briptu Sandi yang mengatakan telah terjadi penganiayaan di Desa Air Kuang.

” Pukul 13.30 WIB saya di telepon dari Briptu Sandi bahwa didesa binaan saya telah terjadi penganiayaan. Pada saat itu saya ketemu Sandi menanyakan letak lokasinya dan ketemu Mang Sarkawi di jalan dengan masih membawa parang di pinggang,” tutur Abdullah.

Abdullah pun berupaya mengamankan Sarkawi dengan melihat gelagat dan respon pria tersebut. Setelah yakin situasinya aman, Abdullah mendekati Sarkawi sambil membujuk untuk meredakan amarahnya.

” Kita bujuk dan melihat respon dia. Melihat responnya bagus, saya dekati, saya peluk dan saya ambil parangnya, waktu itu nggak ada perlawanan,” pungkas Abdullah. ( SK )