HEADLINEPEMPROV BABEL

Vaksinansi Covid-19, Game Changer Perbaikan Ekonomi

21
×

Vaksinansi Covid-19, Game Changer Perbaikan Ekonomi

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG — Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Bangka Belitung, Tantan Heroika mengatakan, pemulihan perekonomian global diperkirakan berlanjut pada tahun 2021.
              
Di mana kenaikan aktifitas ekonomi global didorong implementasi vaksinasi Covid-19 di berbagai negara serta keberlanjutan stimulus kebijakan fiskal dan moneter.
              
“Vaksinasi Covid-19 ini semoga menjadi game changer perbaikan ekonomi kita,” ujarnya, saat Rapat Koordinasi High Level Meeting TPID bersama Gubernur Babel, Rabu (3/2).
              
Terkait laju pertumbuhan ekonomi Babel pada triwulan IV tahun 2021 mengalami kontraksi sebesar 1,04 persen, menunjukan arah yang membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 4,37 persen.
              
Konsumsi rumah tangga diperkirakan akan meningkat, didorong mulai meningkatnya mobilitas masyarakat, puncak penyaluran bansos, pelaksanaan pilkada dan libur panjang akhir tahun. Namun demikian perbaikan konsumsi masih fluktuatif dikarenakan ketidakpastian berakhirnya pandemi sehingga konsumsi tertahan.
              
Dia pun melanjutkan pada bulan Februari 2021, Babel tercatat mengalami deflasi sebesar 0,11 persen, secara tahunan mengalami inflasi 0,94 persen, lebih rendah dibandingakan capaian inflasi nasional 1,38 persen dan wilayah sumatera 1,44 persen.
              
“Deflasi Februari 2021, didorong kelompok bahan makanan seperti daging dan telur ayam ras, serta sayuran hijau seiring normalisasi permintaan dan melimpahnya pasokan,” jelasnya.
              
Penurunan tekanan inflasi diakibatkan menurunnya daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19, laju deflasi tertahan oleh inflasi komoditas perikanan dan pertanian hortikultura seperti cabai dan bawang, serta efek La Nina di Indonesia berdampak pada gangguan produksi dan distribusi sehingga berdampak pada penurunan pasokan
              
“Tahun 2021, ketahanan pangan yang harus menjadi fokus Pemprov Babel dalam menghadapi pandemi ini,” pesannya.
              
Sementara itu, Kepala BPS Babel, Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami menjelaskan, data Kota Pangkalpinang di bidang pengeluaran terbesar di kota ini pada tahun 2021, yakni sektor makanan, minuman, dan tembakau.
              
“Adapun komoditas penyumbang inflasi terbesar di Pangkalpinang yakni tingginya kenaikan harga sektor perikanan, khususnya ikan kembung dan deflasi terbesar yakni angkutan udara,” ujarnya.
              
Inflasi terjadi di Pangkalpinang  pada tahun 2020, karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yaitu, kelompok makanan, minuman, dan rokok sebesar 4,25 persen, kelompok pendidikan sebesar 6,24 persen, kelompok sandang sebesar 0,44 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,17 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,94 persen. (*)