BANGKA SELATANHEADLINE

9 Desa Terima Program Pisew

×

9 Desa Terima Program Pisew

Sebarkan artikel ini
Foto: mediaqu.id/ist

BANGKA SELATAN – Sebanyak 9 desa di tiga kecamatan Kabupaten Bangka Selatan menerima alokasi dana dari pemerintah pusat melalui Program Pengembangan Infrastruktur Sosial dan Ekonomi Wilayah di tahun 2024.

Program ini bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan sekaligus memberdayakan masyarakat desa agar mampu mengelola sumber daya lokal demi meningkatkan ekonomi setempat. Pelaksanaan kegiatan akan dilakukan secara swakelola oleh masyarakat desa.
[irp]
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bangka Selatan, Yudi Siswanto, menjelaskan berdasarkan SK Menteri PUPR, ada tiga kecamatan di Bangka Selatan yang akan menerima program ini.

Yaitu Kecamatan Airgegas, Kecamatan Toboali, dan Kecamatan Simpang Rimba. Desa penerima bantuan tersebut antara lain Desa Airbara, Ranggas, Bencah, Nyelanding, Delas, Bikang, Gadung, Sebagin dan Rajik.
[irp]
“Desa penerima program PISEW telah melakukan musyawarah untuk membentuk badan kerja sama antar desa. Setelah terbentuk, kelompok kerja sama tersebut akan melaksanakan rapat pra kontruksi yang bertujuan untuk menyusun pengembangan infrastruktur sosial dan ekonomi wilayah,” ujar Yudi, Rabu (9/10/24).

Yudi juga menambahkan bahwa dalam setiap prosesnya, Satker dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kementerian PUPR akan mendampingi masyarakat dan menyediakan tenaga pendamping khusus agar pembangunan tepat sasaran.
[irp]
Adapun rincian pembangunan yang dilakukan di titik-titik desa yang mendapatkan alokasi dana PISEW meliputi pembangunan pasar di Desa Airbara, Ranggas, Aireggas, dan Bencah.

Selain itu, pembangunan jalan tanah puru dilakukan di Desa Delas, Nyelanding, Bikang, Gadung, dan Rajik. Sementara Desa Sebagin akan mendapatkan pembangunan jembatan penghubung.
[irp]
Program PISEW yang dilaksanakan di Kabupaten Bangka Selatan ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur pedesaan serta meningkatkan aksesibilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat desa.

“Dengan demikian, masyarakat dapat lebih mandiri dalam mengelola potensi lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkas Yudi. (Yusuf)

Sumber: mediaqu.id

error: Content is protected !!