BANGKA BARAT – Peserta jalan sehat sosialisasi Pilkada 2024 yang digelar KPU Bangka Barat pada Minggu (29/9/2024) pagi kemarin banyak yang kecewa, lantaran tidak kebagian kupon kegiatan berhadiah menarik tersebut.
Pembagian kupon oleh panitia yang tidak jelas mekanismenya membuat situasi menjadi tidak tertib, bahkan para peserta terlihat berebutan demi selembar kupon. Apalagi jumlah peserta membludak membuat panitia terlihat kewalahan.
Kacaunya pembagian kupon terjadi di depan Masjid Baitul Hikmah, tidak jauh dari Kantor KPU Bangka Barat. Para peserta berjubel mengerubungi petugas tanpa antre lagi, malah terkesan berebutan.
Alhasil, banyak peserta yang tidak kebagian kupon merasa kecewa sembari menggerutu. Bahkan ada beberapa ibu rumah tangga mendatangi Kantor KPU sambil marah – marah meminta kupon jalan santai.
Seperti yang diungkapkan Retno, warga Kelurahan Sungai Baru, Kecamatan Mentok. Dia mengaku kecewa dengan cara pembagian kupon yang tidak profesional.
“Kalau pembagian kupon seperti ini , panitianya kurang profesional, masak pembagian kupon kocar – kacir, kacau balau jadinya,” sesal Retno.
Hal senada juga diungkapkan Kamarudin (45) warga Tegalrejo, Kecamatan Mentok. Pria yang sudah sering kali ikut jalan sehat ini mengatakan, pembagian kupon kali ini merupakan yang terburuk.
“Sering mengikuti jalan sehat , ini yang terburuk. Pembagian kupon tidak jelas dimana? pembagian kupon di jalan , panitia kupon loncat – loncat. Semestinya satu tempat dan ada pelindung atau garis batas, agar peserta tertib mendapatkan kupon. Karena peserta di sini banyak wanita, lansia dan anak – anak juga balita,” ucap dia.
Nurjanah (31) Simpang Tiga Simpang Teritip mengatakan pembagian kupon tidak tertib, sebabkan kekacauan.
“Kalau pembagian kupon yang tidak tertib seperti ini, yang dapat, dapat banyak. Yang tidak dapat, gigit jari, kacaulah seperti ini,” kata Nurjanah (31), warga Desa Simpang Tiga, Kecamatan Simpang Teritip.
Sementara itu Ketua KPU Darjiyono mengatakan, pihak event organizer (EO) diduga tidak melaksanakan mekanisme pembagian kupon seperti yang telah dilakukan di kecamatan lain.
“Itu kan EO yang mengerjakan semua. Meskipun mekanisme sudah dijelaskan dari awal, pembagian kupon itu seharusnya persis dilakukan di kecamatan yang lain. Kami tidak tahu ternyata berbeda dengan yang dilakukan oleh EO,” kata Darjiyono saat dikonfirmasi.
“Ada atensi juga dari pihak Polres ke EO. Makanya tadi itu diminta EO secara langsung melalui MC di panggung, jangan sampai seolah-olah KPU yang melakukan hal ini. Karena kegiatan ini sudah diamanahkan ke EO,” sambungnya.
Menurut Darjiyono pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kabag Ops Polres Bangka Barat terkait hal itu. Dia pun mempersilahkan wartawan konfirmasi ke pihak EO, mengapa merubah rencana awal.
“Kalau mekanisme yang dilakukan di kecamatan kemarin, disusun rapi kiri kanan posisinya berbaris teratur. Kalau yang sekarang satu tumpukan bahasanya, satu di sini satu di sana. Kalau kami yang di kecamatan disusun, misalnya ada 20 terus disusun kiri dan kanan 10 orang. Sudah mengambil (kupon) langsung jalan,” katanya.
“Kami kan menggunakan dan mempercayakan pihak ketiga kemudian segala sesuatunya sudah dirapatkan sampai malam tadi, sudah oke semua. Kami tidak memahami ketika di lapangan EO tidak mempersiapkan itu,” imbuhnya. (SK)
Sumber: portaldutaradio.com