BENGKULU SELATAN, kabarbangka.com – Inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Gedung Agung Kecamatan Pino patut diapresiasi.
Pasalnya, desa tersebut berinovasi dengan memanfaatkan anggaran Dana Desa (DD) untuk melatih warganya beternak kambing dengan konsep modern.
Hal tersebut tentunya sejalan dengan program pemerintah. Sebab, pada era sekarang banyak peternak yang mengaplikasikan konsep baru dalam melakukan ternak kambing.
Hal tersebut lantaran cara ternak tradisional, seperti hanya mengandalkan pakan rumput hijau yang didapatkan dari kebun atau hasil ngirit, sudah tidak dipakai lagi.
Pemberian pakan pada ternak kambing saat ini menggunakan pakan buatan yaitu, pakan yang berasal dari proses fermentasi bahan organik seperti jerami padi, kangkung, jagung, dan lain-lain.
Nah, di Kabupaten BS sendiri Desa Gedung Agung Kecamatan Pino menjadi desa percontohan bagi desa lain dalam mengembangkan program tersebut.
Tentunya hal tersebut mendapat respon langsung dari Distan BS melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Kendati demikian, sebelum melakukan ternak kambin dengan konsep modern tersebut, ada beberapa hal penting yang harus dipikirkan dan dipersiapkan oleh peternak.
Sebagai langkah awal, Pemdes Gedung Agung melaksanakan pelatihan cara beternak kambing dengan konsep modern pada, Selasa (28/5/24).
Kegiatan tersebut menghadirkan langsung pihak Dinas Pertanian (Distan) BS melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Turut hadir Sekcam Pino, Bhabinkamtibmas Polsek Pino, Babinsa, penamping desa, BPD dan seluruh kelompok peternakan desa setempat.
Kades Gedung Agung Kecamatan Pino Manadi mengucapkan, rasa terima kasihnya kepada Pemkab BS dalam hal ini Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan BS.
“Melalui pelatihan yangmereka (Distan, red) lakukan tersebut, diharapkan masyarakat di desa kami ini bisa mengelola ternak dengan konsep modern,” kata Kades.
Lebih lanjut Kades, dalam pengembangan beternak dengan konsep modern ini, pihaknya memanfaatkan DD untuk membeli ternak kambing, obat, bahan pangan hingga mesin pencacah pakan ternak.
Ternak kambing tersebut dibagikan ke masyarakat melalui 5 Kelompok Peternakan yang masing-masing kelompok dianggotai 10 orang masyarakat.
Masing-masing kelompok juga diberikan sebanyak 10 ekor ternak kambing dengan rincian, 9 ekor kambing betina dan 1 ekor kambing penjantan.
Pada tahap awal, baru 5 kelompok tersebut yang diberikan kepercayaan untuk mengelola ternak kambing dengan konsep modern. Nantinya, setelah masing-masing telah berkembang, maka akan diteruskan dengan kelompok lainnya.
“Kami harap, dengan adanya kegiatan ini, bisa meningkatkan perekonomian seluruh masyarakat yang ada di Desa Gedung Agung,” pungkas Kades.
Kadis Pertanian BS Sakimin S.Pt melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Ikat Maulana mengakui, memang beternak dengan konsep modern sudah menjadi pilihan para peternak dibeberapa daerah maju.
Namun, untuk melakukan inovasi beternak dengan sistem tersebut harus melalui beberapa hal penting. Terutama, mengenai pengelolaan ternak itu sendiri.
Sebab, jika masyarakat atau peternak masih melepas liar ternaknya, maka konsep modern tersebut belum bisa dipakai.
“Kunci beternak sukses tidak ada lagi ternak yang dilepas liarkan. Ternak harus dikandankan. Sebab, banyak keuntungan jika ternak yang di kandangkan,” kata Ikat.
Kabid melanjutkan, beberapa keuntungan jika ternak dikandangkan yakni, kesehatan ternak akan terjaga. Yang paling penting ternak yang dikandangkan akan menambah penghasilan pemilik ternak.
Bagaimana tidak, dengan ternak yang dikandangkan, mulai dari kotoran hingga air kencing ternak bisa dimanfaatkan untuk dijadikan pupuk.
“Nah, jika dikelola dengan baik, pupuk dari kotoran ternak ini bisa dijual dengan harga cukup tinggi,” beber Kabid.
Selama ini, sambung Kabid, kebanyakan masyarakat masih abai dengan ternaknya. Sehingga, ternak sering jadi momok di masyarakat.
Karena, masih kata Kabid, ternak yang dilepas liarkan juga sering merusak tanaman masyarakat. Selain itu, ternak juga sering menyebabkan kecelakaan lalulintas.
“Inovasi beternak dengan konsep modern di Desa Gedung Agung ini patut jadi contoh bagi desa lain dalam memanfaatkan anggaran di desanya,” demikian Kabid. (red)