PANGKALPINANG – Kepala Biro Antara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Joko Susilo menjadi salah satu nara sumber dalam dialog publik “Deklarasi Pemilu Damai” Poitik dan Pemilih Muda di Indonesia yang digelar oleh Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Provinsi Babel.
Di kesempatan itu Joko memaparkan peran media dalam mewujudkan pemilu damai di Babel, karena media massa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi agenda media ke publik.
“Media sangat dibutuhkan masyarakat, karena masyarakat kita tidak bisa terlepas dari media, bahkan sekarang bangun tidur juga yang dilihat itu gadget,” kata Joko susilo saat membuka paparannya dalam kegiatan tersebut di Bangka City Hotel Pangkalpinang, Selasa, (6/2/2024).
Menurut Joko, di tengah Pemilu dan godaan politik serta peran media dalam mencegah pemberitaan hoaks, sara dan kampanye negatif yang kerap terjadi dalam menghadapi Pemilu saat ini.
Adalah memberi opini-opini publik bahkan sekarang media memegang peran strategis dalam pemilu meski saat ini media berada di tengah godaan politik.
Sebab itu, media itu berkewajiban untuk mengerti informasi. Karena di tahun politik seperti ini Babel yang harusnya damai namun tetap ada gejolak.
“Banyak media-media yang muncul di tahun politik karena mereka ingin merasakan kue yang ada di pesta demokrasi sekarang sehingga banyak media yang benar-benar itu kekurangan wartawan, dan kita di tugaskan pemerintah untuk menepis isu-isu negatif,” ujarnya.
Joko menambahkan, beberapa waktu lalu Ketua Bawaslu Babel mengungkapkan medsos di Babel berada di urutan ketiga mengarah ke SARA, setelah DKI Jakarta dan Maluku utara.
Untuk itu, peran media dalam mewujudkan pemilu damai harusnya dapat disampaikan dengan meluruskan informasi yang tidak benar.
“Di sinilah peran pe ting dari arus utama media, selain menyajikan pemberitaan secara netralitas, media juga berperan mencegah hoaks, sara dan kampanye negatif, guna mewujudkan pemilu damai,” tutupnya. (Dika)