PANGKALPINANG – Pelaksana Tugas Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, Ariaty, mengakui ada beberapa kendala dalam melakukan transformasi digitalisasi pendidikan di Sekolah Menegah Pertama.
Menurutnya, beberapa kendala itu diantaranya infrastruktur dan kondisi geografis Indonesia luas. Kemudian jumlah sekolah yang banyak juga keberadaan sekolah yang tidak hanya di daerah perkotaan saja, akan menjadi tantangan utama dalam pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.
“Bantuan peralat TIK dari Kemendikbud belum cukup untuk dapat dimanfaatkan sekolah. Untuk itu melalui mitra, masyarakat, dunia industri dapat memenuhi perangkat TIK dan juga jaringan yang ini juga menjadi kendala,” kata Ariaty, pada acara lokakarya cara baru untuk belajar digitallisasi pendidikan di Hotel Novotel Bangka, Selasa (25/6/2024).
[irp][irp]
Ariaty menambahkan ada juga kendala lainnya yakni sumber daya manusia yang masih kurang yakni pada guru terhadap penguasaan ilmu TIK itu sendiri.
“Masih kurang pada guru apalagi siswa. Motivasi mereka yang rendah, lalu mereka ada kekhawatiran tersendiri menggunakan perangkat TIK. Maka melalui pembiasaan kita juga melakukan pendampingan kepada guru,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Ariaty berharap, siswa yang ada di Babel memiliki motivasi untuk bisa sejajar dengan provinsi lain, sehingga melalui digitalisasi tranformasi digitalisasi untuk pembelajaran dapat meningkatkan hasil. (Dika)
Kemendikbud Akui Ada Kendala Pada Tranformasi Digital
