Kisah seorang pria difabel, Candra atau sering dipanggil Kodol (38), mungkin bisa jadi motivasi bagi banyak orang. Ia tetap gigih berjuang demi menyambung hidup, meski dengan keterbatasan fisiknya.
Candra yang tinggal di Jalan Suka Damai Kelurahan Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan.
Saat ditemui penulis di rumah kontrakannya, Minggu (7/4), Candra mengaku tidak pernah dapat bantuan dari pemerintah sekali pun. Meski begitu, ia tidak kecewa sedikitpun.
“Mungkin lebih banyak lagi orang lain yang lebih kekurangan dari saya,” ujarnya seraya tersenyum.
Candra yang bekerja sebagai buruh harian lepas, tetap semangat bekerja layaknya orang biasanya yang tidak mempunyai kekurangan sedikitpun.
Hal itu dikarenakan dia mempunyai rasa tanggung jawab demi keluarga kecilnya, untuk menghidupi 4 orang anaknya.
Dengan penghasilan yang tidak menentu, kadang ia harus menjadi buruh angkut minyak solar salah seorang kerabatnya sendiri. Kadang kala ia juga harus pergi melaut.
“Kerja apa saja yang penting bisa menghidupi anak dan istri saya,” ujar dia.
Candra selalu bersyukur meski penghasilannya yang tidak menentu. Terkadang ia dapat mengantongi uang Rp 80 ribu sampai 100 ribu per hari.
“Kadang juga nggak nyampai. Allamdulillah, saya masih diberi kesehatan dan masih bisa berkumpul sama keluarga,” kata dia.
“Yang penting saya sehat bisa menjalankan kehidupan seperti umumnya. Janganlah menjadikan kekurangan kita untuk mendapatkan belas kasihan dari orang lain, apalagi kita harus meminta minta,” terangnya.
Candra tetap semangat berjuang demi keluarganya. tercinta Ia justru harus bergerak dan bekerja demi menghidupi keluarga, yang selalu menjadi motifasi baginya untuk lebih giat lagi.
“Saya tidak banyak berharap. Hanya ingin anak-anak tumbuh dewasa, nanti bisa menempuh pendidikan yang layak seperti anak-anak pada umumnya,” demikian Candra. (*)
Bangka Selatan, 7 April 2024
Penulis: Saputra