HANKAMTIBMASHEADLINE

Warek Buka Pelatihan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar Mafindo

×

Warek Buka Pelatihan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar Mafindo

Sebarkan artikel ini
Pembukaan Pelatihan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar Mafindo di IAIN SAS Babel, Kamis (10/10). Foto: Mafindo Babel/Ist

BANGKA – Setidaknya 100 orang mahasiswa-mahasiiwi KIP Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung mengikuti pelatihan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar Mafindo, Kamis (10/10) lalu.

Pelatihan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar dibuka oleh Wakil Rektor 1, Hatamar, mewakili Rektor IAIN SAS Bangka Belitung.

Dalam sambutannya ia menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah strategis untuk memperkaya wawasan mahasiswa tentang pendidikan politik dan mengenali misinformasi (Hoaks) yang begitu masif seiring dengan perkembangan tehnologi informasi yang begitu pesat.
[irp]
“Saya berharap para peserta dapat mengikuti dan memahami lebih dalam mengenai pentingnya keterlibatan aktif dalam proses demokrasi yang sehat, serta bagaimana cara memilah informasi agar tidak terjebak dalam pusaran hoaks,” ujarnya.

Sedangkan Suryani, Koordinator Wilayah Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Bangka Belitung, menjelaskan peserta dalam menerima materi didampingi oleh 10 fasilitator yang besertifikat TOT.

Di antara materi yang disampaikan seperti partisipasi warga negara dalam pemilu, demokrasi dan pemilihan, menjadi pemilih kritis dan periksa fakta khususnya mengenai hoaks dan cara menangkalnya, serta dampak dan sanksi dari penyebaran informasi yang salah.
[irp]
Dia juga menambahkan melalui Sekolah Kebangsaan, program Pelatihan Tular Nalar Mafindo ditujukan untuk generasi Z sebagai pemilih pemula. Mereka perlu dipersiapkan dan diberikan pemahaman sejak awal mengenai konsep demokrasi, ketahanan politik, serta kewarganegaraan digital.

Suryani mengajak gen Z memahami cara berpikir kritis sebagai pemilih pemula agar dapat berpartisipasi dalam Pilkada 2024, mampu memeriksa fakta dan menavigasi berbagai tantangan digital, serta berkomitmen untuk menjadi pemilih cerdas.

“Gez Z adalah generasi yang tumbuh di era digital, media sosial menjadi sumber informasi utama mereka dalam berinteraksi. Jelang Pilkada 2024 ini kami menggugah mahasiswa IAIN SAS Babel sebagai Generasi Z melawan isu hoaks terkait pilkada yang semakin masif di dunia maya serta membuka wawasan pendidikan politik sebagai pemilih pemula,” bebernya.
[irp]
Salah satu fasilitator, Ruly Redhani, mengapresiasi semangat peserta. Kegiatan ini berjalan dengan sangat baik dan lancar.

“Respon peserta sangat positif, terlihat dari antusiasme mereka dalam diskusi. Setiap segmen, mulai dari tahapan pemilu, demokrasi, hingga penanganan hoax, berhasil memberikan wawasan yang berharga kepada semua peserta,” katanya.

Kegiatan ini disambut baik oleh para peserta yang merasa mendapatkan banyak manfaat dari materi yang disampaikan.
[irp]
Salah satu peserta, Ratna Liawati, menyampaikan kesannya terkait kegiatan tersebut.

“Kesan saya sangat positif. Saya mendapatkan banyak ilmu baru tentang demokrasi, pemilu, dan cara memilah hoax. Materi disampaikan dengan sangat baik, terutama karena metode diskusi kelompok yang membuat kami lebih aktif terlibat,” kata dia.

Ratna Liawati juga menyampaikan pentingnya sesi praktik yang dilakukan. Menurutnya, praktik penyampaian berita dari ujung ke ujung tadi sangat seru.
[irp]
“Kami belajar langsung tentang bagaimana hoax bisa menyebar dan cara mengidentifikasinya. Kami juga membahas sanksi-sanksi terkait penyebaran berita hoax, serta bagaimana mencari informasi yang terpercaya,” imbuh dia.

Tidak hanya Ratna Liawati, peserta lain, juga mengungkapkan hal serupa. Menurut mereka, kegiatan ini memberikan pandangan baru tentang cara menyaring informasi, belajar bagaimana memilah antara berita hoax atau fitnah.

Kegiatan Sekolah Kebangsaan ini juga melibatkan simulasi interaktif, di mana peserta diajak untuk langsung berpraktik dalam menyaring berita hoax serta memahami proses tahapan pemilu.
[irp]
Selain itu, diskusi mengenai dampak berita hoax terhadap masyarakat dan pentingnya sanksi hukum bagi penyebar hoax menjadi sorotan penting dalam kegiatan ini.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program literasi yang digagas oleh MAFINDO dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih cerdas dan bijak dalam menggunakan media sosial.

Kegiatan ini dirancang untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan yang komprehensif tentang demokrasi dan literasi digital. (*)

Sumber: Mafindo Bangka Belitung

error: Content is protected !!